Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial terkait isu soal pergantian nama jalan Presiden Jokowi di Abu Dhabi, UEA. Isu itu banyak disebarkan sejak pekan lalu.
Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama merah johansyah di Twitter. Ia mengunggah postingan dengan kalimat sebagai berikut pada 23 Oktober 2020:
"1 ruas jalan dikawasan bisnis utk plang nama @jokowi sementara 256 ha atau empat kali luas jakarta utk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim. Peragaan bisnis pasca Omnibuslaw melindas buruh."
Advertisement
Lalu benarkah penggantian nama jalan di Abu Dhabi menjadi jalan Presiden Jokowi karena klaim tersebut?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel berjudul "KSP Bantah Isu Tukar Lahan Nama Jalan Jokowi di Abu Dhabi" yang tayang 25 Oktober 2020 di Liputan6.com.
Dalam artikel itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian memberikan penjelasannya.
"Jangan membuat cerita yang menyesatkan dan tidak respek pada penghargaan yang diberikan oleh negara lain. Tuduhan itu tidak benar dan berlebihan, jadi itu penghargaan negara lain kepada presiden kita yang perlu kita apresiasi," ujar Donny pada Liputan6.com.
"Negara lain saja menghargai presiden, kita kok merendahkan seolah-olah itu hanya barter tanah yang ada di Kalimantan," katanya menambahkan.
Selain itu terdapat juga penjelasan alasan pemberian nama jalan Presiden Jokowi di Abu Dhabi dalam artikel berjudul "Setelah Nama Jalan, UEA Bangun Masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi" yang tayang 23 Oktober 2020.
Dalam artikel itu Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan menjelaskan penggantian nama salah satu jalan utama ibu kota untuk menghormati Presiden Jokowi.
Mengutip Emirates News Agency, Jumat (23/10/2020), arahan tersebut datang sebagai pengakuan dan apresiasi atas kedekatan persahabatan Presiden Indonesia dengan UEA, dan upayanya dalam mempererat hubungan kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan dan pembangunan.
Akun Twitter KBRI Abu Dhabi juga menanggapi soal isu pergantian nama jalan karena adanya tukar lahan sebagai hoaks.
"Pernyataan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Peresmian nama jalan dan masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi murni refleksi pengakuan Pemerintah UEA thd peran Presiden Joko Widodo dalam memajukan hub bil RI - UEA selama ini. Mohon utk tidak ikut menyebar hoaks. Trm ksh"
"KBRI mengimbau semua pihak agar tidak sembarang mengambil kesimpulan, apalagi membuat hoaks berdasarkan cocoklogi yang serampangan. Kita harus objektif menilai sesuatu. Silakan riset dan banyak baca ttg kemajuan & capaian kerja sama bilateral RI - UEA dlm bbrp tahun terakhir"
Pernyataan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Peresmian nama jalan dan masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi murni refleksi pengakuan Pemerintah UEA thd peran Presiden Joko Widodo dalam memajukan hub bil RI - UEA selama ini. Mohon utk tidak ikut menyebar hoaks. Trm ksh
— KBRI Abu Dhabi (@kbriabudhabi) October 23, 2020
KBRI mengimbau semua pihak agar tidak sembarang mengambil kesimpulan, apalagi membuat hoaks berdasarkan cocoklogi yang serampangan.Kita harus objektif menilai sesuatu. Silakan riset dan banyak baca ttg kemajuan & capaian kerja sama bilateral RI - UEA dlm bbrp tahun terakhir 🙏🏻
— KBRI Abu Dhabi (@kbriabudhabi) October 23, 2020
Advertisement
Kesimpulan
Isu yang menyebut pergantian nama jalan di Abu Dhabi menjadi jalan Presiden Jokowi karena tukar lahan di Kaltim adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement