Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Flu di Korea Selatan Berasal dari China

Beredar di media sosial terkait vaksin flu yang beredar di Korea Selatan berasal dari Cina. Kabar itu ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial terkait vaksin flu yang beredar di Korea Selatan berasal dari Cina. Kabar itu ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Salah satu yang membagikannya adalah akun 이진현. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Oktober lalu.

Sebagian postingannya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris tertulis,

"More than 40 South Koreans have died due to the flu vaccine. Where is this vaccine from? The evil mastermind behind the Wuhan pneumonia, Communist China.

Over the past five years, South Korea spent more than 16.7 billion South Korean won of taxpayer money in importing more than 17 tons of the killer vaccine."

atau dalam Bahasa Indonesia,

"Lebih dari 40 warga Korea Selatan telah meninggal karena vaksin flu. Dari mana asal vaksin ini? Dalang jahat di balik pneumonia Wuhan, Komunis Tiongkok.

“Selama lima tahun terakhir, Korea Selatan menghabiskan lebih dari 16,7 miliar won Korea Selatan uang pembayar pajak untuk mengimpor lebih dari 17 ton vaksin pembunuh."

Lalu benarkah vaksin flu yang beredar di Korea Selatan berasal dari China?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 4 halaman

Penelusuran fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel dari AFP Fact Check berjudul "Misleading claim spreads online that flu vaccines administered in South Korea in 2020 were made in China" yang tayang 29 Oktober 2020.

Dalam artikel tersebut AFP Fact Check meminta penjelasan dari Moon Eun-hui, Kepala Divisi Manajemen Kualitas Biofarmasi kementerian kesehatan Korea Selatan. Moon menegaskan tidak ada vaksin flu yang diimpor dari China selama ini.

Kementerian Kesehatan Korsel dalam pernyataan resmi di webnya, menyebut 10 vaksin flu yang beredar dibuat sendiri oleh perusahaan farmasi di Korea Selatan. Sementara vaksin impor hanya berasal dari Prancis dan Jerman.

Selain itu dalam pernyataan resminya Korea Selatan juga menjelaskan semua vaksin flu sudah didistribusikan melalui WHO dan tidak ada perbedaan kualitas antara yang vaksin impor dan produksi domestik.

AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari Lee Jae-gap, Profesor dari Divisi Penyakit Menular RS Jantung Hallym University.

"Sejauh yang saya ketahui, tidak ada dari sepuluh produsen yang menggunakan bahan-bahan China. Semua pembuat vaksin flu menerima strain dari WHO, yang berarti bahwa diskusi tentang asal-usul bahan atau di mana dibuat tidak ada artinya. Terlepas dari [di mana obat itu dibuat], semua harus melalui uji keamanan untuk mendapatkan persetujuan dari otoritas kesehatan sebelum memasuki pasar," ujarnya pada AFP Fact Check, 27 Oktober 2020.

Selain itu terkait adanya kasus kematian di Korea Selatan yang diduga akibat vaksin flu adalah tidak benar.

Dilansir dari agensi berita di Korea Selatan, Yonhap News, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) menjelaskan tidak ada kaitan kematian dengan vaksin flu.

"Setelah melihat 71 kasus sejauh ini, hubungan antara kematian dan vaksinasi sangat kecil. Jadi sekarang bukan situasi yang tepat untuk menghentikan program vaksinasi nasional, apalagi masih ada pandemi covid-19" bunyi pernyataan resmi KDCA.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim yang menyebut vaksin flu di Korea Selatan berasal dari China adalah tidak benar. Faktanya vaksin flu dibuat di Korea Selatan dan hanya diimpor dari Prancis dan Jerman.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.