Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Jenazah Korban Covid-19 di Probolinggo Hilang Bola Matanya

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video hilangnya bola mata pada jenazah korban covid-19 di Probolinggo. Kabar tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video hilangnya bola mata pada jenazah korban covid-19 di Probolinggo. Kabar tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Hendro Liz di Facebook. Ia menyertakan tangkapan layar artikel berita dari Detik.com berjudul "Viral Video Jenazah COVID-19 Berdarah dengan Bola Mata Tak Ada di Probolinggo"

Selain itu ia juga menambahkan narasi, "Ada permainan di balik cerita covid. Alasan yang mereka buat jenasah pasien covid tidak boleh di lihat. Ada apa hayoo???? Seperti nya covid tidak begitu menyeramkan yang seperti diberitakan. Bukti nya yang demo demo kmrn di jakarta selo selo aja sekarang."

Sementara di Whatsapp video berdurasi 12 detik disertai narasi sebagai berikut:

"Video pasien divonis COVID-19 di probolinggo, keluarga tidak percaya, trus dibuka padahal pihak petugas sdh melarang, setelah dibuka KEDUA BOLA MATA sdh hilang, dg kondisi darah masih bercucuran......"

Lalu benarkah ada jenazah korban covid-19 yang bola matanya hilang di Probolinggo?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 4 halaman

Penelusuran fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan pernyataan dari Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono yang diunggah di laman resmi Pemkab Probolinggo, probolinggokab.go.id.

Dr. Shodiq menjelaskan pasien tersebut masuk ke rumah sakit tanggal 2 November 2020. Kemudian pada tanggal 5 November 2020 sekitar jam 13.00 WIB yang bersangkutan meninggal dunia dengan diagnosa stroke dan terkonfirmasi positif covid-19.

“Karena positif, maka pemulasaraan dan pemakaman jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19. Pada saat pemulasaraan jenazah itu, sudah ada 2 orang dari pihak keluarga jenazah yang ikut menyaksikan pemulasaraan jenazah sehingga tentunya tahu pada saat pemulasaraan jenazah itu bagaimana," katanya.

Menurut Shodiq, saat itu pihak keluarga sudah setuju untuk dilakukan pemulasaraan jenazah dan pemakaman protokol kesehatan Covid-19. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah dijemput oleh ambulance RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dimakamkan di Desa Alastengah Kecamatan Paiton.

"Sampai disana sekitar pukul 18.45 WIB. Waktu datang memang kelihatan dari pihak keluarga histeris dan kemudian peti jenazah dibuka oleh pihak keluarga dan terlihat ada darah di kain kafan," ujarnya.

Shodiq menerangkan darah di kain kafan itu memang dimungkinkan untuk pasien-pasien tertentu, terutama penyakit kronis. Penyebabnya memang ada 2 kemungkinan diantaranya lebam-lebam jenazah atau perdarahan pada dinding usus akibat penyakit dan bisa keluar lewat mulut sehingga bisa menempel di kain kafan.

"Untuk pastinya memang harus dilakukan pemeriksaan forensik. Tetapi yang pasti tidak mungkin dan tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di medis sosial. Karena pada saat pemulasaraan jenazah sudah disaksikan oleh pihak keluarga," katanya menegaskan.

Selain itu ada artikel dari Liputan6.com berjudul "Viral Video Jenazah Pasien COVID-19 di Probolinggo Hilang Bola Mata, Ini Penjelasan Satgas" yang tayang 7 November 2020. Berikut isinya:

"Liputan6.com, Surabaya - Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membantah dan menyatakan video viral di media sosial (medsos) Facebook terkait dugaan jenazah pasien positif COVID-19 satu bola matanya hilang adalah hoaks.

Ugas mengatakan, pendarahan yang di medsos tersebut akibat pasien menderita sakit stroke dan darah tinggi, sehingga ada pembuluh darah yang pecah, bukan matanya hilang satu.

"Kami beserta kerabat dan ulama setempat  sudah menyaksikan sendiri, kalau jenazah berinisial M (49), warga Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton tersebut mengalami pendarahan dan bukan matanya hilang satu," ujarnya, Sabtu (7/11/2020).

Setelah semua jelas, lanjut Ugas, jenazah dilakukan pemulasaran secara protokol kesehatan. Petugas akan mencari tahu siapa pengunggah video tersebut karena hal tersebut tidak baik dan meresahkan masyarakat meski unggahan tersebut sudah dihapus .

Satgas COVID-19 juga akan melakukan tracing kepada kerabat atau masyarakat yang kontak langsung dengan jenazah saat itu . "Kita pastinya akan lakukan tracing, karena jenazah positif COVID-19,” ujar Ugas."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang menyebut ada jenazah korban covid-19 yang hilang bola matanya adalah hoaks.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.