Sukses

Viral Klaim Video Jenazah Positif Covid-19 Tanpa Bola Mata, Simak Faktanya

Berikut fakta klaim video jenazah positif Covid-19 tanpa bola mata di Probolinggo

Liputan6.com, Jakarta- Beredar  video yang diklaim jenazah pasien positif Covid-19 asal Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tanpa bola mata dan masih mengeluarkan darah.

Video tersebut beredar di media sosial dan secara berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.

Video berdurasi 12 menit ini menampilkan jenazah yang telah dibungkus kain kafan dan plastik dibuka, dalam video tersebut terdengar teriakan histeris.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"video pasien divonis COVID-19 di probolinggo, keluarga tidak percaya, trus dibuka padahal pihak petugas sdh melarang, setelah dibuka KEDUA BOLA MATA sdh hilang, dg kondisi darah masih bercucuran......"

Beredarnya video ini tentu menciptakan kekhawatiran dan menimbulkan kegelisahan masyarakat. Sedangkan fakta sebenarnya, informasi video pasien positif Covid-19 tanpa bola mata dan masih mengeluarkan darah tidak benar.

Berikut fakta dari video jenazah pasien positif Covid-19 tanpa bola mata dan mengeluarkan darah di Probolinggo yang dirangkum dari Liputan6.com:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

2 dari 3 halaman

Fakta Klaim Video Jenazah Positif Covid-19 Tanpa Bola Mata di Probolinggo

1. Bola mata tidak hilang

Informasi jenazah jenazah pasien positif Covid-19 tanpa bola mata tidak benar. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo pun telah membatah klaim video jenazah pasien positif COVID-19 tanpa bola mata tersebut.

"Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial karena pada saat pemulasaran jenazah dengan protokol COVID-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono.

2. Pengakuan keluarga

Salah satu keluarga pasien positif yang meninggal tersebut Ainur Huda mengatakan video yang beredar menyebutkan mata ibu M hilang itu tidak benar karena pihak keluarga menyaksikan pemulasaran jenazah.

"Saya melihat sendiri saat pemulasaran jenazah dan tidak ada organ yang hilang karena semua organnya lengkap, sedangkan darah yang keluar itu berasal dari hidungnya," katanya.

Ia menjelaskan almarhum memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stoke sejak lama, bahkan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

"Pihak keluarga membuka peti jenazah pasien COVID-19 karena ibunya ingin melihat jenazah anaknya untuk terakhir kali dan saat dibuka kondisi jenazah tersebut mengalami pendarahan yang keluar dari hidung," ujarnya.

 3. Pendarahan karena pembuluh darah pecah

Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Jawa Timur Ugas Irwanto menyatakan, jenazah pasien positif Covid-19 tersebut memiliki riwayat stroke dan hipertensi.

Kondisi ini mengakibatkan pembuluh darah di bagian kepala pecah. Sehingga kemudian menimbulkan pendarahan di sejumlah bagian.

"Di antaranya, melalui bagian mata. Jenazah tersebut, akhirnya memang dibuka dan dimandikan kembali oleh pihak keluarga. Disaksikan tokoh agama setempat," kata Ugas.

4. Penyebar informasi hoaks ditangkap

Aparat Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, mengamankan tujuh pelaku yang diduga menyebarkan video hoaks tentang jenazah pasien positif COVID-19 yang diambil organ matanya di Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Ke tujuh orang itu terdiri dari enam laki-laki dan satu perempuan yakni berinisial SD (33), MS (28), RH (24), SF (24), dan ML (25) yang merupakan warga Kecamatan Paiton. Kemudian NS (40) warga Kecamatan Kraksaan, dan MI (25), warga Kecamatan Pakuniran.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.