Liputan6.com, Jakarta - Hasil pemilihan umum Amerika Serikat (AS) memastikan Joe Biden melenggang ke Gedung Putih. Joe Biden mengalahkan Donald Trump di pemilu AS ini.
Sesuai hasil Pemilu AS, Biden unggul telak dari Trump yang mendapatkan 214 suara elektoral. Begitu pun dari sisi suara populer (popular votes), Biden memimpin 50,6 persen berbanding 47,4 persen.
Baca Juga
Setelah hasil pemilu AS diumumkan, ada postingan di Facebook menyebut sebanyak 14 ribu orang yang telah meninggal dunia masih ikut memberikan suara. Disebutkan 14 ribu orang meninggal dunia tercatat memberikan suaranya di Wayne County, Michigan.
Advertisement
Salah satu akun yang mengunggah isu tersebut adalah Malvine Kirsch. Begini narasinya:
"Berikut ini adalah daftar 14 ribu orang meninggal dunia yang memberikan suara di Wayne County (Detroit)."
Dalam unggahannya itu, ada tautan yang mengarah ke website yang tidak valid. Halaman tersebut meminta pengguna untuk memverifikasinya dengan melakukan penelusuran nama-nama di pusat informasi pemilih Michigan.
Lalu, benarkah ada 14 ribu orang yang telah meninggal dunia masih ikut memilih dalam Pemilu AS 2020?
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran isu tersebut melalui mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs USA Today dengan artikel yang dipublikasikan pada 8 November 2020: "Fact check: No evidence that 14,000 dead people cast ballots in Wayne County, Michigan".
Dalam artikelnya, USA Today mencoba tautan yang beredar di media sosial tentang daftar nama 14 ribu orang meninggal dunia masih ikut pemilu AS 2020. Namun, tautan itu sudah dihapus oleh pihak Facebook.
Artikel ini juga mengutip penelusuran dari PotitiFact dengan judul artikel: "A list shows over 14,000 dead people voted in Wayne County, Michigan". Situs PolitiFact menemukan ada pemilih terdaftar berusia di atas 100 tahun, tadi beberapa tidak ditandai di pusat informasi pemilih Michigan dan tidak semuanya merupakan penduduk Wayne County.
Masih dalam artikel USA Today, Kantor Sekretaris Negara Michigan, melalui situsnya, memastikan mereka tidak mengikutsertakan warga yang sudah meninggal dunia. Bahkan, jika pemegang hak suara tidak hadir atau meninggal dunia sebelum hari pemilihan.
"Surat suara pemilih yang sudah meninggal tidak dihitung di Michigan, termasuk yang tidak hadir. Surat suara yang diterima untuk pemilih masih hidup dapat direkam dengan cara membuatnya seperti pemilih sudah meninggal."
"Ini bisa jadi karena pemilih memiliki nama yang mirip. Misalnya, secara tidak sengaja dicatat sebagai suara dari John Smith Sr, tapi yang memilih sebenarnya adalah John Smith Jr. Atau bisa jadi karena tanggal lahir yang tidak akurat dalam berkas pemilih yang memenuhi sarat," bunyi penjelasan di situs tersebut.
Lebih lanjut, Kantor Sekretaris Negara Michigan menjelaskan, seorang pemilih yang lahir tahun 1990 bisa dengan tidak sengaja tercatat sebagai kelahiran 1890. Jika skenario ini terjadi, tidak ada seorang pun yang benar-benar memberikan suara, meski memenuhi syarat.
Sebagai contoh, dari USA Today, Amanda Kirkpatrick, juru tulis di Jackson County, Michigan, mengatakan kalau dia seorang penduduk yang digunakan dalam salah satu video sebenarnya adalah pemilih yang memenuhi syarat, tapi tanggal lahirnya salah.
Hasil penelusuran Google, juga mengarahkan ke situs New York Times dengan judul artikel: "How Claims of Dead Michigan Voters Spread Faster Than the Facts". Artikel itu dipublikasikan pada 6 November 2020.
Untuk menelusuri kebenaran isu ini, New York Times membentuk 'detektif internet'. Dari hasil penelusuran 'detektif internet', New York Times menemukan klaim palsu tentang 14 ribu orang meninggal dunia ikut pemilu 2020.
Selain di Michigan, New York Times juga menemukan klaim yang salah soal pemilih yang meninggal dunia memberikan suara di Virginia, Detroit, Nevada, dan Wisconsin.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Unggahan yang mengklaim ada 14 ribu orang meninggal dunia ikut pemilu AS di Wayne County, Michigan adalah salah. Tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim ini.
Kantor Sekretaris Negara Michigan telah membantah melakukan perhitungan suara dari orang yang sudah meninggal dunia.
Â
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement