Liputan6.com, Jakarta - Peredarah hoaks di Indonesia belum berhenti. Pekan ini saja, ada tiga hoaks yang bikin heboh di media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga WhatsApp Group.
Hoaks heboh yang pertama adalah, adanya biaya tambahan dan batas penukaran tabung biru Elpiji menjadi Bright Gas. Beberapa netizen mengatakan, kalau batas penukaran tabung gas ini pada Desember 2020 dan jika telat ditukarkan, bakal dikenakan biaya tambahan hingga Rp 500 ribu.
Baca Juga
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran informasi tersebut di akun media sosial PT Pertamina (Persero). Bantahan ditemukan di Instagram story PT Pertamina yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Dalam Instagram story, PT Pertamina memastikan kabar itu salah. PT Pertamina melabeli informasi tersebut dengan cap hoaks.
Advertisement
"Sobat, selalu cek kebenaran setiap informasi yang didapat dan harap terus waspada terhadap penipuan atau berita hoax yang mengatasnamakan Pertamina," bunyi penjelasan PT Pertamina.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman, yang menyatakan, penukaran yang dilakukan sudah dimulai secara bertahap dan alamiah.
Ketika tabung gas Elpiji 12 kg di masyarakat sudah habis, maka saat ditukar, masyarakat akan mendapatkan tabung Bright Gas, disesuaikan dengan stok Bright Gas di lapangan.
"Dilakukan secara natural saja. Tidak ada kewajiban, namun memang di agen LPG sudah diperbanyak tabung pink," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (4/11/2020).
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pesawat TNI Jatuh di Papua
Pada Senin (9/11/2020) sore WIB, media sosial dihebohkan dengan kabar yang menyebut jatuhnya pesawat milik TNI di Papua. Dikatakan, pesawat itu membawa 100 anggota prajurit TNI, 10 di antaranya meninggal dunia.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan menghubungi Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad. Dia menjelaskan kabar itu tidak benar.
"Saya sampaikan bahwa berita itu tidak benar. Kejadiannya sudah lama, tahun 2016," ujar Mayjen Achmad Riad saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/11/2020).
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fadjar Adrianto.
"Itu kabar hoax," ujarnya singkat pada Liputan6.com.
Advertisement
Menkes dapat Penghargaan dari WHO
Beredar di media sosial kabar soal Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto menerima penghargaan dari WHO. Kabar ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Namun faktanya, postingan yang menyebut Menkes RI, dr. Terawan mendapat penghargaan dari WHO adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut merupakan foto saat dia menerima penghargaan dari LEPRID tahun lalu.
Sedangkan terkait WHO, Menkes Terawan hanya diundang untuk menjadi pembicara terkait IAR Covid-19.
Baca selengkapnya di tautan ini.
Â
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement