Liputan6.com, Jakarta - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sudah lebih dari 1,3 juta jiwa meninggal dunia akibat virus corona covid-19 hingga Sabtu (14/11/2020). Sebanyak 15.037 di antaranya berada di Indonesia.
Angka kematian itu dicatat sejak virus corona covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China, Desember 2019. Sejak pertama kali ditemukan, ada banyak hoaks tentang covid-19, salah satunya jenazah pasien yang meninggal akibat penyakit ini.
Baca Juga
Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com merangkum hoaks tetang jenazah pasien covid-19:
Advertisement
1. Hoaks Pencurian Organ Dalam Mayat Terpapar Virus Corona di India
September 2020, media sosial Facebook diekejutkan dengan kabar yang menyebut ada pencurian organ tubuh di jenazah yang terpapar virus corona covid-19.
Seorang pengguna Facebook atas nama Vivek Maharana mengunggah video yang menyebut ada pencurian organ tubuh pada mayat korban virus corona covid-19.
Namun, pemerintah India sudah membantah adanya pencurian organ dalam tubuh manusia yang terpapar virus corona. Menteri Kesehatan Punjab, Balbir Singh Sidhu memastikan tidak ada yang menyentuh orang meninggal karena covid-19.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Hoaks Jenazah Pasien Covid-19 Dibuang ke Jurang
Pada Maret 2020, ada video yang diklaim berisi rekaman pemakaman korban virus corona atau COVID-19 di Italia beredar di media sosial. Video ini tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Jumat (27/3/2020).
Dalam video berdurasi 23 detik itu, tampak sebuah ruangan dipenuhi kantong jenazah. Ada juga sejumlah petugas dengan pakaian APD lengkap di antara kantong-kantong berisi jasad tersebut.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, video yang diklaim berisi rekaman pemakaman korban virus corona atau COVID-19 di Italia ternyata tidak benar. Video tersebut merupakan potongan dari trailer film Pandemic yang diunggah akun YouTube Peter Murphy.
Â
Advertisement
3. Hoaks Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan Masih Berdaster Tak Sesuai Syariat Islam
Pada Juli 2020, pemakaman pasien covid-19 sempat viral di Indonesia. Dikatakan kalau pasien covid-19 dimakamkan masih menggunakan daster tidak sesuai syariat Islam.
Klaim tersebut diunggah akun Facebook Muhammad Tadar, pada 28 Juli 20202. Akun Facebook Muhammad Tadar membagikan foto peti jenazah yang ada di liang kubur di dalamnya terdapat jenazah yang sudah dikafankan namu terlihat masih mengenakan daster.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, klaim jenazah pasien Covid-19 dimakamkan masih menggunakan daster tidak sesuai syariat Islam tidak benar.
MUI telah mengeluarkan fatwa terkait pedoman pengurusan jenazah terinfeksi Covid-19.
Â
4. Bola Mata Jenazah Pasien Covid-19 Dicongkel
Di awal bulan November 2020, beredar video yang diklaim jenazah pasien positif Covid-19 asal Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tanpa bola mata dan masih mengeluarkan darah.
Video tersebut beredar di media sosial dan secara berantai di aplikasi percakapan WhatsApp. Video berdurasi 12 menit ini menampilkan jenazah yang telah dibungkus kain kafan dan plastik dibuka, dalam video tersebut terdengar teriakan histeris.
Namun faktanya, informasi jenazah jenazah pasien positif Covid-19 tanpa bola mata tidak benar. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo pun telah membatah klaim video jenazah pasien positif COVID-19 tanpa bola mata tersebut.
"Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial karena pada saat pemulasaran jenazah dengan protokol COVID-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono.
Aparat Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, mengamankan tujuh pelaku yang diduga menyebarkan video hoaks tentang jenazah pasien positif COVID-19 yang diambil organ matanya di Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Ke tujuh orang itu terdiri dari enam laki-laki dan satu perempuan yakni berinisial SD (33), MS (28), RH (24), SF (24), dan ML (25) yang merupakan warga Kecamatan Paiton. Kemudian NS (40) warga Kecamatan Kraksaan, dan MI (25), warga Kecamatan Pakuniran.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.