Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim perampokan di kapal ferry tujuan Batam-Singapura beredar di media sosial. Video berdurasi 1 menit 48 detik itu beredar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin (16/11/2020).
Di awal video, tampak seseorang yang diduga perampok terkapar di atas dek kapal ferry. Pada gambar selanjutnya, terlihat beberapa anggota TNI tengah mengamankan seorang pria di salah satu ruangan kapal. Petugas TNI itu tampak membawa senjata laras panjang.
Baca Juga
Terdapat sebuah narasi yang berisi klaim bahwa video tersebut merupakan peristiwa perampokan kapal ferry tujuan Batam-Singapura.
Advertisement
"Kapal ferry Batam - Singapore dirampok," demikian narasi tersebut.
Benarkah video yang diklaim peristiwa perampokan kapal ferry tujuan Batam-Singapura? Berikut penelusurannya.
Â
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim perampokan di Kapal Ferry tujuan Batam-Singapura.
Penelusuran dilakukan menggunakan situs berbagi video dengan memasukkan kata kunci "aksi perampokan kapal penumpang".
Hasilnya terdapat video identik yang diunggah beberapa Channel YouTube. Namun dengan pengambilan gambar yang berbeda.
Satu di antaranya video berjudul "Lanal Tanjung Balai Karimun Gagalkan Aksi Perompakan Kapal Penumpang Di Karimun Kepri" yang diunggah Channel YouTube Video Informasi Tv.
Video tersebut ternyata simulasi TNI AL, Lanal Tanjung Balai Karimun. Komandan Lanal Tanjung Balai Karimun, Letkol Laut Maswedi mengatakan, latihan penyelamatan ini sebagai bagian tugas pokok TNI Angkatan Laut dalam menjaga keamanan di perairan.
Penindakan terhadap kejahatan laut yang terjadi harus ditangani dengan cepat dan untuk melatih personel khususnya dalam rangka menjaga pertahanan negara. Kapal tersebut merupakan tujuan Karimun.
Â
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim aksi perampokan di Kapal Ferry tujuan Batam-Singapura ternyata tidak benar. Video tersebut merupakan simulasi TNI AL, Lanal Tanjung Balai Karimun.
Narasi yang disebarkan dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Konten tersebut masuk kategori palsu.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement