Liputan6.com, Jakarta- Media sosial bisa digunakan untuk hal baik dan buruk, semua jenis konten beredar di seluruh platform seperti Twitter, Facebook, WhatsApp, TikTok dan penggunanya diberikan kebebasan untuk mempercayainya atau tidak.
WhatsApp merupakan salah satu platform yang efektif dijadikan media untuk berkimunikasi, aplikasi percakapan ini pun kerap dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyebar informasi palsu.
Di tengah pandemi Covid-19, penyebaran misinformasi melonjak dan membuat WhatsApp menghadirkan fitur yang dapat mencegah peredaran informasi yang belum diverifikasi. Meski begitu, kita juga perlu mengidentifikasi informasi benar dan salah yang beredar di WhastApp.
Advertisement
Berikut cara mendeteksi informasi hoaks yang beredar di WhatsApp, dilansir dari indianexpress.com:
1. Pahami kapan pesan diteruskan
Pesan dengan label "Diteruskan" atau “Forwarded” membantu anda menentukan apakah teman atau kerabat anda yang menulis pesan atau pesan tersebut berasal dari orang lain. Saat pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, hal itu ditandai dengan ikon panah ganda, menyorot pesan menjadi "pesan yang sering diteruskan".
Jika Anda tidak yakin siapa yang menulis pesan asli, periksa kembali fakta dengan sumber berita tepercaya.
2. Periksa foto dan media dengan hati-hati
Foto, rekaman audio, dan video dapat diedit untuk menyesatkan anda. Lihat sumber berita tepercaya untuk melihat apakah berita tersebut telah dilaporkan di tempat lain. Anda dapat mengetikkan kata kunci yang relevan untuk melakukan pencarian menggunakan Google Image
3. Perhatikan pesan yang terlihat berbeda
Banyak pesan atau tautan situs web yang anda terima yang berisi hoaks atau berita palsu memiliki kesalahan ejaan. Carilah tanda-tanda ini sehingga anda dapat memeriksa apakah informasinya akurat.
4. Verifikasi informasi sebelum meneruskan
Kita perlu berulang kali untuk memverifikasi informasi sebelum meneruskannya ke orang lain. Terkadang pesan yang "diteruskan" dapat terlihat berguna atau bahkan tidak berbahaya terutama jika berasal dari keluarga dan teman, tetapi apa pun situasinya, kita harus mengonfirmasi fakta pesan sebelum meneruskannya.
Anda dapat memverifikasi pesan dengan mencari fakta secara online sebelum membagikannya dengan kontak anda. Jika anda masih tidak yakin apakah sebuah pesan benar, periksa situs berita tepercaya dan tanyakan pemeriksa fakta.
Jika anda menerima pesan palsu, bagikan fakta tersebut dengan orang yang mengirimkannya kepada anda. Minta mereka untuk hanya membagikan informasi terverifikasi. Jika grup atau kontak terus-menerus mengirimkan berita palsu, laporkanlah.
5. Pengaturan Privasi Grup
Untuk memastikan privasi anda dan mencegah orang menambahkan anda ke grup yang tidak diinginkan dengan anggota yang tidak dikenal, anda dapat menggunakan pengaturan Privasi Grup. WhatsApp baru-baru ini menambahkan pengaturan privasi baru dan sistem undangan untuk membantu anda memutuskan siapa yang dapat menambahkan anda ke grup.
Untuk mengaktifkan masuk ke Pengaturan di aplikasi anda, lalu ketuk Akun> Privasi> Grup dan pilih salah satu dari tiga opsi: Tidak Ada, Kontak Saya, atau Semua Orang.
'Tidak ada' berarti anda harus menyetujui untuk bergabung dengan setiap grup yang anda undang, dan 'Kontak Saya' berarti hanya pengguna yang sudah anda kenal yang dapat menambahkan anda ke grup.
6. Hindari penipuan
Pesan yang tidak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah datang dalam berbagai bentuk, seperti pesan spam, hoax, dan phishing. Semua jenis pesan ini secara luas didefinisikan sebagai pesan dari pihak ketiga yang tidak berwenang yang mencoba menipu anda dan mendorong anda untuk bertindak dengan cara tertentu. Sebaiknya anda untuk memblokir pengirim, mengabaikan pesan dan menghapusnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement