Liputan6.com, Jakarta - Di media sosial, Facebook, beredar klaim yang menyebut makan buah saat perut kosong mampu menyembuhkan penyakit kanker. Disebutkan pula, tingkat keberhasilannya mencapai 80 persen.
Salah satu akun yang mengunggah klaim makan buah saat perut kosong bisa menyembuhkan kanker adalah Rustam Athiam. Akun ini juga membagikan postingan yang menyebut pasien kanker punya peluang lebih besar untuk hidup lebih lama.
Baca Juga
Begini narasinya:
Advertisement
"*MAKAN BUAH SAAT PERUT KOSONG*
Dokter STEPHEN MAK merawat pasien kanker stadium akhir dengan cara unik. Banyak pasiennya sembuh. "Ini merupakan strategi saya untuk menyembuhkan kanker. Tingkat keberhasilannya 80 persen," tegas Mak.
Pasien kanker seharusnya tidak mati. Terapi anti kanker sudah ditemukan yakni makanlah buah-buahan saat perut kosong atau sangat lapar. "Saya mohon maaf kepada ratusan pasien kanker yang telah meninggal akibat pengobatan konvensional," pungkasnya."
Lalu, benarkah klaim tersebut?
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran dari klaim ini menghubungi ahli gizi, Dr. Nurul Manikam, M.Gizi., Sp.GK. Dia menyebut klaim itu sebagai hoaks.
"Maaf itu hanya hoaks," katanya melalui pesan singkat.
"Kanker dapat dikontrol dan diterapi dengan pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Saat ini, sudah ada imunoterapi dan targeted therapy. Tidak ada modalitas terapi lain terbukti bermanfaat," ujarnya menegaskan.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google untuk menelusuri lebih jauh tentang klaim ini. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Hoax or Fact dengan artikel berjudul: "Eating Fruits on Empty Stomach Cures Cancer and Other Health Issues: Fact Check".
Dalam artikel yang dipublikasikan pada 2016 itu, klaim yang membawa nama Dr Stephen Mak merupakan mitos belaka. Bahkan dalam klaim lainnya, selain Dr Stephen Mak, ada juga nama Dr. Herbert Shelton. Keduanya bukanlah dokter seperti yang berada dalam unggahan: 'makan buah saat perut kosong bisa sembuhkan kanker'.
Klaim seperti itu beredar melalui email yang muncul dari sebuah artikel lama di situs epicureanworld.com.sg yang berjudul: "We all think eating fruits means just buying fruits...". Artikel ini ditulis pada tahun 1998 oleh Devagi Sanmugam, koki dan penulis kuliner yang tinggal di Singapura.
Artikel ini menyebutkan bahwa buah-buahan harus dimakan pada kondisi perut kosong; tanpa menyebutkan nama Dr Stephen Mak (tapi menyebutkan nama Dr Herbert Shelton) dan tidak mengatakan menyembuhkan kanker juga tidak menyebutkan daftar buah-buahan atau diet sehat yang disarankan selama 3 hari untuk membersihkan atau detoksifikasi tubuh Anda.
Situs Kominfo juga pernah membuat bantahan tentang klaim ini dalam artikel berjudul:Â "[HOAKS] Makan Buah Saat Perut Kosong Menyembuhkan Kanker". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 2 Oktober 2019.
Begini narasi yang ada dalam artikel di situs Kominfo:
"Telah beredar informasi di media sosial yang mengklaim bahwa memakan buah-buahan tertentu saat perut kosong (atau sebelum makan) dapat menyembuhkan kanker. Dalam postingannya mencantumkan dua Dokter yaitu Dr Stephen Mak dan Herbert Shelton sebagai referensi untuk menguatkan informasi tersebut.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya bahwa makan buah-buahan dalam kondisi perut kosong bermanfaat menyembuhkan kanker tidak terbukti (hoaks). Sedangkan dua orang yang diklaim sebagai Dokter faktanya bukanlah Dokter yang sesungguhnya."
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut makan buah saat perut kosong bisa menyembuhkan kanker merupakan informasi yang salah karena tidak ada bukti yang kuat.
Â
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement