Sukses

Cek Fakta: Hoaks Walikota Surabaya Tri Rismaharini Imbau Warga Tak Datang ke TPS saat Pilkada

Beredar di media sosial postingan terkait Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengimbau warga tak datang ke TPS saat Pilkada 2020. Postingan ini ramai dibagikan akhir bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengimbau warga tak datang ke TPS saat Pilkada 2020. Postingan ini ramai dibagikan akhir bulan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Roem Anwar. Dia mengunggahnya di Facebook pada 26 November 2020.

Dalam postingannya ia menyertakan link artikel berita berjudul "Risma Imbau Warganya Tak Datang ke TPS Pencoblosan 9 Desember."

Selain itu terdapat juga narasi,

"Sby masuk zona merah/hitam lagi.... RS RKZ ICU Covid juga sdh full. Kita semua hrs lbh berhati² lagi... 🙏🙏🙏Berita hari ini RSLK indrapura pasien Covid naik 400 persen. RSHU(Husada Utama) juga naik 50 persen. Kita tdk boleh lengah. Tingkatkan Waspada rek!Ruang isolasi RSD Dr.Soetomo full penderita COVID.. barusan di radio SS. Ivoox di BaBe:Risma Imbau Warganya Tak Datang ke TPS Pencoblosan 9 DesemberKlik untuk baca artikel:"

Lalu benarkah Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya tak datang ke TPS saat Pilkada nanti?

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan mengklik link pada postingan tersebut. Namun artikel tersebut tidak bisa ditemukan.

Kemudian Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci "Risma Imbau Pilkada" di mesin pencarian Google. Hasilnya Walikota Surabaya, Tri Rismaharini justru mengimbau warganya gunakan hak pilih, seperti dalam artikel Liputan6.com berjudul "Risma Imbau Masyarakat Surabaya Gunakan Hak Pilih Saat Pilkada 2020" yang tayang 24 November 2020.

Berikut isinya:

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengharapkan pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tidak ada satu pun warga yang tidak menggunakan hak pilihnya.

"Karena akan menentukan bagaimana Surabaya lima tahun ke depan. Kalau sampai tidak memilih (golput) maka warga juga akan rugi. Jadi ayo datang ke TPS," tutur Risma, seperti dikutip dari Antara, Selasa, (24/11/2020).

Risma menuturkan, pemilih tidak perlu khawatir ada penularan COVID-19. Di tempat pemungutan suara (TPS) dipastikan akan memperketat protokol kesehatan.

"Bahkan di undangan akan disertakan jam setiap pemilih. Diharapkan dari situ tidak terjadi penumpukan masyarakat. Tapi jika ada yang tidak sesuai jamnya, maka tetap akan dilayani. Kami juga berikan sarung tangan saat di lokasi dan juga bulpoin yang sudah disiapkan," ujar dia.

Risma mengatakan, jika masyarakat Surabaya masih ragu, mempersilahkan warga membawa peralatan pelindung dari rumah, seperti halnya sarung tangan, cairan pembersih tangan dan bulpoin.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo."

Selain itu ada juga artikel dari Republika.co.id dengan judul "Risma Imbau Warga Surabaya Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada" yang tayang 24 November 2020. Berikut isinya:

"REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Tri Rismaharini mengatakan pemilih tidak perlu khawatir adanya penularan Covid-19 sebab di Tempat Pemungutan Surara (TPS) dipastikan akan memperketat protokol kesehatan (prokes).

"Bahkan di undangan akan disertakan jam setiap pemilih. Diharapkan dari situ tidak terjadi penumpukan masyarakat. Tapi jika ada yang tidak sesuai jamnya, maka tetap akan dilayani. Kami juga berikan sarung tangan saat di lokasi dan juga bulpoin yang sudah disiapkan," kata Risma, Selasa (24/11).

Jika masyarakat masih ragu, Wali Kota Risma mempersilahkan warga untuk membawa peralatan pelindung dari rumah, seperti halnya sarung tangan, cairan pembersih tangan maupun bulpoin. Wali Kota Risma juga berharap pada saat pelaksanaan pilkada serentak tidak ada satu pun warga yang tidak menggunakan hak pilihnya.

"Karena akan menentukan bagaimana Surabaya lima tahun ke depan. Kalau sampai tidak memilih (golput) maka warga juga akan rugi. Jadi ayo datang ke TPS," ujarnya.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda. Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan yang menyebut Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya tak datang ke TPS adalah hoaks. Faktanya Tri Rismaharini justru mengimbau warga menggunakan hak pilihnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.