Liputan6.com, Jakarta - Politisi kerap menebar klaim dalam masa kampanye, untuk meraih suara dan memenangkan pemilihan.
Sebagai pemilih sebaiknya kita perlu kritis dan melakukan pemeriksaan fakta, dari klaim yang dilontarkan politisi agar tidak kecewa dikemudian hari karena sudah mempercayainya.
Jadi, jika kebenaran tidak pasti dan Anda ingin tau mana yang benar dan mana yang tidak, bagaimana Anda melakukannya? Berikut cara memeriksa fakta klaim politisi, dilansir dari factcheckingday.com.
Advertisement
1. Perhatikan apakah pernyataan tersebut merupakan klaim fakta
Jika sebuah pernyataan yang Anda lihat di TV atau daring dianggap salah, tanyakan pada diri Anda apakah itu klaim fakta. Opini dan retorika mendapat tempat dalam debat publik. Begitu pula satir. Anda tidak dapat memeriksa fakta pendapat. Dan mengeluh tentang satir atau penggunaan yang wajar dari 'lisensi puisi' hanya membuat Anda terlihat tidak bisa mendapatkan lelucon, terlalu literal, atau keduanya.
Klaim yang dapat diperiksa fakta cukup mudah dikenali. Mereka terkadang menampilkan kata benda yang berwujud seperti pekerjaan, perawatan kesehatan, infrastruktur, angka, dan perbandingan pemerintahan atau negara saya bekerja lebih baik atau lebih buruk darip ada milik Anda. Mereka juga menyatakan tentang apa yang telah dicapai seorang politisi, atau keadaan kota atau negara sekarang berkat mereka.
2. Putuskan apakah klaim itu penting
Sebelum Anda menghabiskan waktu untuk memeriksa suatu klaim, tanyakan pada diri Anda apakah itu benar-benar akan memengaruhi Anda, atau masyarakat luas, jika orang-orang mempercayai klaim tersangka. Jika mau, maka periksa dan sebarkan beritanya. Jika tidak, lanjutkan ke hal lain.
3. Minta bukti. Jika politisi tidak menanggapi, coba temukan bukti yang mendukung klaim mereka
Apakah Anda anggota masyarakat yang mencari informasi dari walikota atau jurnalis yang mengawasi kantor presiden, tanyakan kepada pencetus klaim untuk bukti. Anda tidak perlu menjadi jurnalis untuk melakukan ini. Sebagian besar politisi memiliki situs web dan akun Twitter, jadi mudah untuk meminta bukti dari mereka.
Jika mereka tidak menanggapi, carilah buktinya sendiri, bahkan jika naluri Anda memberi tahu bahwa klaim itu salah.
4. Saat Anda menemukan bukti - ujilah
Jika politisi memang memberikan bukti, periksa dengan beberapa tes standar:
- Kapan informasi dikumpulkan? Ingat, ini adalah trik favorit untuk memilih tanggal mulai dan akhir dengan hati-hati agar data membuat angka terlihat bagus. Perkecil untuk melihat tren yang lebih panjang.
- Bagaimana itu dikompilasi, dan oleh siapa? Apa yang Anda ketahui tentang sumber data? Apakah mereka kredibel? Bagaimana informasi dikumpulkan? Jika ini survei, berapa banyak orang yang ditanyai dan oleh siapa?
- Apakah datanya komprehensif? Sebuah studi kecil yang dilokalkan belum tentu memberi tahu Anda banyak tentang gambaran nasional, dan sebaliknya.
- Apakah buktinya telah diuji oleh orang lain? Ilmuwan mengandalkan apa yang disebut "peer-review" untuk menguji penemuan. Apakah bukti ini telah dipublikasikan dan dikonfirmasi oleh sumber terpercaya lainnya?
- Apakah bukti benar-benar menunjukkan apa yang dikatakan politisi itu? Baca bukti lengkapnya. Jangan menerima begitu saja gagasan yang mendukung klaim tersebut.
5. Apakah mereka mengklaim kredit yang belum jatuh tempo?
Trik umum lainnya adalah mengklaim penghargaan atas sesuatu yang merupakan hasil dari kebijakan politisi lain. Jika seorang politisi memuji pertumbuhan ekonomi selama minggu-minggu pertama mereka menjabat, mereka bisa menyesatkan pendengar. Dengan cara yang sama, politisi dapat menyesatkan dengan mengeluh tentang meningkatnya angka kejahatan, misalnya, tanpa memperhatikan bahwa populasinya juga meningkat.
6. Temukan sumber yang dapat dipercaya untuk menguji klaim tersebut.
Bergantung pada negara Anda, bagian tersulit dari pemeriksaan fakta mungkin menemukan sumber informasi yang dapat diandalkan untuk menguji klaim. Inilah sebabnya mengapa beberapa organisasi pemeriksa fakta, seperti Fakta Lengkap di Inggris, telah membuat panduan untuk sumber yang dapat dipercaya. Ini Cek Afrika. Bergantung pada jenis klaim yang Anda periksa, sumber terbaik mungkin adalah makalah pemerintah dan statistik resmi, catatan perusahaan, studi ilmiah, atau laporan lembaga think tank. Tidak ada panduan sederhana untuk sumber tepercaya, tetapi berikut adalah beberapa aturan dasar untuk pemeriksa fakta. Jangan hanya mengandalkan satu sumber, periksa metodologi dan keuangan mereka, bersikap skeptis, bukan sinis.
Â
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement