Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim sebagai jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) tersenyum beredar di media sosial. Foto tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 8 Desember 2020.
Dalam foto tersebut, tampak wajah seorang pria. Dia tampak mengenakan masker di dagu dan kemeja berwarna biru. Terdapat sebuah narasi yang mengaitkan bahwa jenazah yang tersenyum itu adalah anggota FPI. Berikut isinya:
Apa yg kau lihat saudaraku.. sehingga senyummu begitu indah... Jika kau memang bersalah.. tidak munkin wajah mu begitu bahagia,,.. ( kita pasti mati,, dan apa yg kita kerjakan akan kita pertanggung jawaban kan dihadapan Allah )..
Advertisement
Jenazah Mujahid F.P. Islam begitu Harum Wangi Semerbak dengan wajah penuh senyuman, sampai dokter RS Dr.Polri Sukamto Kramatjati Bingung dan Heran.
Sampai sekarang darah segarpun masih terus ada sudah 20 jam dan beraroma Semerbak Harum tiada Hentinya, Tim Dokter RS Polri dan Petugas Kamar Jenazah sampai sekarang Terus dilanda Kebingungan dan keheranan.. *SHOLLU'ALAN NABI*"
Benarkah foto tersebut merupakan jenazah anggota FPI yang tersenyum? Berikut penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim sebagai jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) tersenyum. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "jenazah anggota FPI tersenyum".
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Fakta di Balik Foto Viral 'Jenazah Laskar FPI Tersenyum' yang Ternyata Marbot Masjid" yang dimuat situs Liputan6.com pada 12 Desember 2020.
Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengungkap berita foto viral "Jenazah Laskar FPI tersenyum saat meninggal" merupakan berita bohong atau hoaks.
Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting mengatakan bahwa foto yang diviralkan sebagai laskar FPI yang meninggal tersebut merupakan warga Kutai Kartanegera bernama Ahmad Mujahid 33 tahun dan yang bersangkutan masih hidup.
"Awal mula foto itu tersebar saat Mujahid saling mengirim pesan WhatsApp kepada rekannya, saat ini Mujahid kita tetapkan sebagai saksi korban," kata Kapolres, Irwan kepada awak media di Kukar, Jumat, dikutip Antara.
Irwan mengungkapkan pada 7 Desember 2020 foto tersebut disebar ke WA grup pecinta dan pembela ulama, sehari kemudian yakni 8 Desember 2020, foto tersebut viral dengan narasi Jenazah Laskar FPI tersenyum saat meninggal.
Irwan menjelaskan foto yang viral tersebut merupakan hasil swafoto Mujahid pada 6 Desember 2020, saat itu Mujahid sedang chatting WhatsApp dengan seseorang bernama Tri.
Pihaknya terus mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
Sejumlah pihak yang mengedit dan memviralkan, nama-namanya telah dikantongi oleh Bareskrim Mabes Polri.
“Bukan warga Kukar yang memviralkan, Untuk ancaman hukuman akan dikenakan Undang-undang ITE, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara,” jelas Irwan.
Ahmad Mujahid yang berprofesi sebagai marbot Masjid di Tenggarong, Kutai Kartanegara tersebut mengaku tidak menyangka, jika foto dirinya dengan posisi tidur tersebut bakal viral di media sosial.
"Saya tidak tau bakal viral, karena saya juga tidak ada punya maksud apa-apa," katanya.
Ia mengaku merasa dirugikan, karena fotonya digunakan untuk membohongi masyarakat.
“Saya merasa dirugikan. Saya juga sudah mengklarifikasi itu melalui video bahwa itu hoaks,” kata Ahmad, di Polres Kukar.
Advertisement
Kesimpulan
Foto yang diklaim sebagai jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) tersenyum ternyata tidak benar. Faktanya, pria dalam foto tersebut merupakan warga Kutai Kertanegara bernama Ahmad Mujahid 33 tahun. Pria tersebut masih hidup. Konten tersebut masuk kategori palsu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement