Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Perawat Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Beredar sebuah video yang diklaim perawat meninggal dunia usai diberi vaksin Covid-19. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seorang perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut tersebar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin (21/12/2020).

Dalam video berdurasi 3 menit 3 detik itu, tampak seorang perawat tengah diwawancarai oleh sejumlah wartawan. Di tengah wawancara tersebut, si perawat tampak memegang keningnya.

Ia kemudian mengeluh sakit di kepala dan lemas. Tak lama berselang, ia jatuh ke lantai. Sejumlah dokter dan petugas kesehatan lain yang melihat kejadian itu langsung menolong si perawat.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan meninggalnya seorang perawat usai disuntik vaksin Covid-19.

"berita terhangat..... suster di amrik baru disuntik vaksin dan beberapa menit sesudahnya diwawancara stlh menerima vaksin, kemudian langsung meninggal saat wawancara tsb," berikut narasi dalam pesan berantai tersebut.

Benarkah perawat tersebut meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19? Berikut penelusurannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com kemudian menelusuri video yang diklaim seorang perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin virus corona Covid-19.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "vaccine nurses death".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah video perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19.

Satu di antaranya artikel berjudul "Fact check: Nurse who fainted after COVID-19 vaccine has an underlying health condition" yang dimuat situs usatoday.com pada 20 Desember 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video seorang perawat yang terjatuh ke lantai usai disuntik vaksin Covid-19 di Amerika Serikat beredar di media sosial.

Perawat tersebut bernama Tiffany Dover, manajer perawat dari Catholic Health Initiatives Memorial Hospital di Chattanooga, Tennessee, Amerika Serikat.

Ia tidak meninggal dunia, melainkan pingsan tak lama setelah menerima vaksin Covid-19 pada Kamis 17 Desember 2020 lalu. Momen itu tertangkap kamera oleh kantor berita lokal WRCB Channel 3 Eyewitness News dan WTVC-TV NewsChannel 9.

Tetapi insiden itu tidak menunjukkan adanya masalah keamanan dengan vaksin tersebut. Dover menjelaskan bahwa dia memiliki kondisi kesehatan yang menyebabkan dia pingsan.

"Saya mengalami episode sinkop. Saya memiliki riwayat memiliki respons vagal yang terlalu aktif, dan dengan itu jika saya mengalami nyeri akibat apa pun, saya bisa pingsan," kata Dover kepada WRCB.

Dalam klip lain, dia berkata bahwa dia mungkin pingsan enam kali dalam enam minggu terakhir.

"Itu biasa bagi saya," tambahnya.

Respons vagal adalah respons otomatis yang terjadi ketika saraf vagus dirangsang oleh pemicu seperti stres, ketakutan, dan rasa sakit. Ini dapat menyebabkan mual, pusing dan pingsan, menurut Very Well Health.

Dr. Jesse Tucker, direktur pengobatan perawatan kritis di Rumah Sakit Memorial CHI Chattanooga mengatakan kepada WCTV bahwa ini bukanlah respon yang tidak biasa setelah vaksinasi apapun.

"Ini adalah reaksi yang dapat terjadi sangat sering dengan vaksin apa pun, dengan suntikan apa pun," katanya. "Tidak ada alasan untuk menduga bahwa itu karena vaksin apa pun."

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim seorang perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin virus corona Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya si perawat yang disuntik vaksin Covid-19 itu hanya pingsan. Penyebabnya pun bukan karena vaksin Covid-19, melainkan kondisi kesehatan bawaan berupa respons vagal.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.