Sukses

Hoaks Covid-19 Paling Riuh di Indonesia pada Tahun 2020: Thermo Gun hingga Pasien Hilang Bola Mata

Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak covid-19, penyakit yang muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, China.

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona covid-19 sudah melanda seluruh dunia selama satu tahun. Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak penyakit yang muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, China.

Tercatat, sudah lebih dari 700 ribu kasus covid-19 di Indonesia. Sebanyak 20 ribu lebih meninggal dunia. Namun, sudah 570 ribu orang Indonesia dinyatakan pulih dari covid-19.

Sama seperti wabahnya, hoaks seputar covid-19 di Indonesia juga meresahkan sepanjang tahun 2020. Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com merangkum beberapa hoaks covid-19 paling riuh di tahun 2020.

1. Klaim Radiasi Laser Thermo Gun Berbahaya bagi Tubuh Manusia

Klaim tentang radiasi laser termometer tembak atau thermo gun berbahaya bagi tubuh manusia beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan lewat video bertajuk "VIRALKAN !!! Radiasi Laser THERMO Gun Ternyata berbahaya, Simak Penjelasannya" yang diunggah Channel YouTube Mayor Saleh Nasionalis Karaeng Sila.

Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, terdapat seorang pria yang mengklaim mengenai bahanya penggunaan thermo gun bagi tubuh manusia.

Bahkan, pria tersebut menyebut laser dari thermo gun bisa merusak otak. Ia juga memperingatkan masyarakat agar berhati-hati.

"Jadi hati-hati, bagi saudaraku baik yang ke mal, ke rumah sakit dan sebagainya, agar lebih hati-hati lagi. Rupaya kita yang pasang laser itu berbahaya. Arahkan ke tempat lain, misalnya tangan. Karena itu dapat merusak otak," ucap seorang pria berbaju hitam dalam video tersebut.

Dalam video tersebut juga terdapat potongan video wawancara Helmy Yahya dengan ekonom Ichsanuddin Noorsy. Dalam wawancara tersebut, Helmy Yahya berbicara mengenai penggunaan thermo gun di berbagai tempat saat pandem Covid-19 saat ini.

Ichsanuddin Noorsy kemudian menanggapi pernyataan Helmy itu. "Kalau saya nolak. Kalau mau periksa (suhu tubuh) saya, periksa di sini (telapak tangan). Karena termometer itu dipakai untuk memeriksa kabel panas, bukan untuk temperatur manusia," timpal Ichsanuddin Noorsy.

"Kita tidak tahu dampak kerusakan pada struktur otak. Saya enggak mau," sambung dia.

Video yang disebarkan Channel YouTube Mayor Saleh Nasionalis Karaeng Sila telah ditonton 1.413 kali dan mendapat 43 komentar dari warganet.

Baca selengkapnya tentang klaim hoaks thermo gun untuk mengecek suhu selama pandemi covid-19 di Indonesia melalui tautan ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 6 halaman

2. Klaim Memakai Masker Dalam Waktu Lama Berakibat Hipoksia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi yang mengklaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia.

klaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia diunggah akun Facebook Dwi Astina Nurmansyah, pada 23 September 2020.

Akun tersebut mengunggah sejumla foto terkait penggunaan masker, kemudian diberi keterangan sebagai berikut:

"It''s not about safety. It's about Control.Hiposksia adalah kondisi tubuh yang kadar oksigen nya terlalu rendah, hingga beresiko kematian.

Alih-alih takut virus malah kena hipoksia akibat terlalu lama memakai masker yang mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke tubuh dan menghirup kembali Co2.

Mereka berhasil mengelabui banyak manusia bahwa imun manusia itu tak berguna, dan berhasil mempengaruhi banyak manusia bahwa yang menyelamatkan dari virus hanya masker. Padahal fakta dilapangan justru orang2 yang taat menggunakan masker banyak yang tumbang dan sakit bahkan meninggal. Karena alat tes yang tidak akurat akhirnya di klaim Covid. Justru ilmuan dan para dokter ahli paru membuktikan bahwa masker tidak berfungsi memfilter virus dan menghindari penyakit. Justru hasil riset membuktikan bahwa masker dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah Hipoksia.

Waspada boleh, paranoid jangan. Cerdas harus, dibodohi pilihan."

Baca selengkapnya di sini.

 

3 dari 6 halaman

3. Klaim Vaksin Covid-19 Dipasang Barcode

Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19 yang akan diberikan barcode atau chip di tubuh manusia. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya bernama إيرما. Dia mempostingnya pada 5 Desember 2020.

Dalam postingannya terdapat potongan cuplikan berita dari website media online dengan judul "Vaksin Covid-19 Akan Dipasangi Barcode."

Selain itu ia menambahkan narasi: "Vaksin kok pake big data? Itu demi kesehatan atau karna ingin pemasangan chip/barcode untuk setiap manusia??"

Baca selengkapnya di sini.

 

4 dari 6 halaman

4. Klaim Pesan Terakhir Bupati Situbondo Sebelum Meninggal Akibat Covid-19

Sebuah video yang diklaim sebagai pesan terakhir dari Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto viral di media sosial. Pesan itu diklaim dibuat Dadang Wigiarto sebelum meninggal dunia akibat virus corona covid-19.

Salah satu akun yang mengunggah klaim pesan terakhir Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia akibat covid-19 adalah Hotspot Manado. Dia mengunggah video itu pada Jumat (27/11/2020) pagi.

Begini narasinya:

"Pesan Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, S.H Sebelum Meninggal Dunia Akibat Covid 19".

Dalam video, orang yang diklaim sebagai Dadang Wigiarto mengatakan:

"Gaes, jaga kesehatan, jangan disepelekan tapi juga jangan takut. Ingat covid-19 itu ada

Aku wis 3 hari isolasi di RS. Jangan disepelekan, cuci tangan, pakai masker, rasane ora enak blas, sesek demam.

Tetap semangat, jaga kesehatan semuanya, GBU all"

Baca selengkapnya di sini.

 

 

5 dari 6 halaman

5. Klaim Video Jenazah Korban Covid-19 di Probolinggo Hilang Bola Matanya

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video hilangnya bola mata pada jenazah korban covid-19 di Probolinggo. Kabar tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Hendro Liz di Facebook. Ia menyertakan tangkapan layar artikel berita dari Detik.com berjudul "Viral Video Jenazah COVID-19 Berdarah dengan Bola Mata Tak Ada di Probolinggo"

Selain itu ia juga menambahkan narasi, "Ada permainan di balik cerita covid. Alasan yang mereka buat jenasah pasien covid tidak boleh di lihat. Ada apa hayoo???? Seperti nya covid tidak begitu menyeramkan yang seperti diberitakan. Bukti nya yang demo demo kmrn di jakarta selo selo aja sekarang."

Sementara di Whatsapp video berdurasi 12 detik disertai narasi sebagai berikut:

"Video pasien divonis COVID-19 di probolinggo, keluarga tidak percaya, trus dibuka padahal pihak petugas sdh melarang, setelah dibuka KEDUA BOLA MATA sdh hilang, dg kondisi darah masih bercucuran......"

Baca selengkapnya di sini.

 

 

6 dari 6 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.