Sukses

Simak 4 Tips Terhindar dari Hoaks Menurut Para Ahli

Hoaks masih menyebar masif pada tahun 2020. Penyebarannya dilakukan melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks masih menyebar masif pada tahun 2020. Penyebarannya dilakukan melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Banyak upaya yang dilakukan oleh platform media sosial maupun aplikasi percakapan untuk melawan hoaks. Facebook dan Twitter menandai konten yang bermasalah dan bekerjasama dengan lembaga pemeriksa fakta maupun media massa.

Sementara Youtube juga menurunkan banyak video yang melanggar kebijakan seperti hoaks. Whatsapp sendiri juga memasukkan fitur agar pesan yang diterima pengguna bisa dicari kebenarannya.

Meski demikian peran pengguna untuk meminimalisir penyebaran hoaks tetaplah yang paling vital. Pengguna harus mau meluangkan sedikit waktunya untuk mencari kebenaran konten yang diterima.

Lalu apa saja tips agar tidak terpapar hoaks jelang tahun yang baru. Berikut beberapa ulasannya seperti dilansir laman Unilad.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 6 halaman

1. Baca artikel dan verifikasi sumbernya

Jodie Cook seorang penulis dan pemilik agensi media sosial menyebut headlines atau deskripsi sebuah konten memang sengaja dibuat salah. Sehingga untuk mengetahui isinya sebuah artikel harus dibaca dengan lengkap.

"Sebelum berbagi atau mengomentari sesuatu, periksa dulu apakah itu benar. Jika Anda ragu maka jangan disebarkan," ujarnya.

Profesor di bidang Media dan Komunikasi University of Leicester, Athina Karatzogianni menilai kunci agar tidak menyebar hoaks adalah melihat tanggal dan waktu publikasi sebelum berbagi. Sebab artikel yang benar namun dibagikan pada waktu yang salah akan mengubah konteks.

3 dari 6 halaman

2. Batasi Penggunaan Smartphones

Tristan Harris, mantan ahli etika desain untuk Google merekomendasikan Anda untuk mematikan notifikasi aplikasi media sosial. Menurutnya, langkah ini sangat bagus untuk menerapkan pembatasan antara Anda dengan telepon pintar.

"Menggunakan media sosial terlalu banyak maka perhatian Anda pada suatu hal menjadi pendek. Anda akan cepat mengambil kesimpulan pada suatu konten misalnya. Jadi saya pikir mematikan notifikasi merupakan langkah terbaik sebelum semuanya hilang kendali."

4 dari 6 halaman

3. Jangan biarkan algoritma menguasai Anda

Mantan insinyur Youtube, Guillaume Chaslot yang merupakan salah satu pembuat algoritma rekemondasi di platform itu menyebut pengguna harus memasang ekstensi chrome untuk membatalkan fungsi itu.

"Saya khawatir bahwa algoritma yang saya buat meningkatkan polarisasi dalam masyarakat. Walaupun dari sudut pandang lain algoritma itu membuat Anda menonton terus."

5 dari 6 halaman

4. Selalu ingat kehidupan nyata

Media sosial telah menjadi elemen inti dalam struktur politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Itu sebabnya media sosial akan memperkuat polarisasi dalam masyarakat.

"Kicauan di Twitter sangat mudah menyebar dengan hanya meretweetnya. Jadi langkah Twitter memberikan peringatan pada konten tertentu sudah benar. Pengguna juga tidak bisa asal meretweet kicauan dari seseorang," ujar Cook.

6 dari 6 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.