Liputan6.com, Jakarta- Penyebaran Covid-19 juga diiringi dengan derasnya arus sebaran hoaks tentang Covid-19 selama masa pandemi. Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ada lebih dari 2 ribu topik hoaks mengenai Covid-19 beredar selama 2020.
Foto menjadi salah satu alat yang digunakan untuk menyebar informasi hoaks seputar Covid-19, dari hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto hoaks yang beredar telah mengalami editan atau keterangan yang disertakan tidak sesuai dengan fakta.
Berikut foto hoaks seputar Covid-19 yang beredar selama 2020:
Advertisement
1. Foto Penampakan Virus Corona
Viral foto yang diklaim sebagai penampakan bentuk Virus Corona baru (Covid-19) setelah diperbesar, foto tersebut tersebar pada jejaring sosial WhatsApp belakangan ini.
Dalam klaim foto tersebut terdapat keterangan sebagai berikut.
"Bentuk corona setelah diperbesar 2600x.
Kita mohon perlindungan
kepada Allah subhaanahu wa ta'aala dari bahaya corona."
Benarkah foto tersebut penampakan bentuk Virus Corona yang diperbesar?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto penampakan Covid-19 ternyata salah. Foto yang diklaim tersebut merupakan kumbang golongan serangga Curculionoidea, kumbang tersebut menyukai tepung, gandum, gandum dan sereal sarapan.
2. Penduduk Satu Kota di China Mati Akibat Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto yang diklaim penampakan penduduk satu kota di China mati akibat virus Corona baru atau Covid-19.
Klaim foto penduduk satu kota di China mati akibat Covid-19 tersebut diunggah akun Facebook Allu Arjun, pada 20 September 2020.
Foto tersebut menampilkan sejumlah orang sedang tergeletak di jalanan di antara bangunan.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Masih ingatkah anda Foto di CHINA. 1kota mati semua, karna AZAB ALLAH, bukan krn cor0n4 tp
krn AZAB ALLAH. krn mereka dengan bangga menyiksa ISLAM di uyghur & memakan makanan yg dilarang oleh ALLAH."
Benarkah dalam foto tersebut penduduk satu kota di China mati akibat Covid-19?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto penduduk satu kota di China mati akibat Covid-19 tidak benar.
Foto tersebut bagian dari proyek seni untuk mengenang 528 korban kamp konsentrasi Nazi Katzbach, di Frankfurt, 24 Maret 2014. Foto tersebut diambil sebelum Covid-19 muncul.
Simak Video Berikut:
Foto Suasana Rumah Sakit Sepi dan Penyuntikan Vaksin di Peru
3. Foto Ini Gambarkan RS Sepi Pasien Covid-19
Beredar di media sosial postingan terkait keadaan rumah sakit yang sepi dari pasien covid-19 di Nevada, Amerika Serikat (AS). Postingan itu ramai dibagikan sejak Selasa (1/12/2020) malam.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama AgStateStacker. Dia meretweet postingan di Twitter, 2 Desember 2020 dengan narasi sebagai berikut:
"Here is the fake Nevada parking garage hospital picture that our moron governor tweeted, proving it’s all a scam. No patients, folded up beds, wrapped up equipment that’s never been used! They spent millions on this scam and never seen a single patient in this fake hospital!"
atau dalam Bahasa Indonesia
"Ini adalah gambar rumah sakit garasi parkir Nevada palsu yang di-tweet oleh gubernur bodoh kita, membuktikan bahwa itu semua scam. Tidak ada pasien, tempat tidur terlipat, peralatan dibungkus yang tidak pernah digunakan! Mereka menghabiskan jutaan dolar untuk penipuan ini dan tidak pernah melihat satu pasien pun di rumah sakit palsu ini!"
Ia juga menambahkan narasi, "Bagaimana saya melewatkan tweet ini!?! Contoh lain dari plandemi PALSU di sini adalah NV."
Lalu benarkah foto tersebut menggambarkan keadaan RS yang sepi pasien covid-19 di Nevada, AS?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto yang menggambarkan keadaan RS yang sepi pasien covid-19 di Nevada, AS adalah hoaks. Faktanya foto tersebut diambil saat RS dibuka namun belum menerima pasien.
4. Foto Gambarkan Suasana Vaksinasi Covid-19 di Peru
Beredar di media sosial kabar terkait vaksinasi covid-19 yang wajib dijalani di Peru. Kabar ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang membagikannya adalah Fernando Capanacci Alves. Ia mengunggahnya pada 9 November 2020 lalu.
Dalam postingannya ia mengunggah beberapa foto orang sedang disuntik dan disertai tentara. Selain itu ia menambahkan narasi sebagai berikut:
"Pembantaian di Peru. Vaksinasi wajib dipaksakan dengan peringatan militer. Rumah-rumah, seperti di era Nazisme, ditandai setelahnya. Mengingat bahwa belum ada vaksin yang disetujui. Sialan apa yang mereka letakkan pada orang-orang ini? Kita berada di tengah Perang Dunia ke 3. Bersiap dan berdiri teguh."
Selain itu ada juga postingan dengan foto serupa namun disertai narasi berbeda. "Di Peru, vaksinasi terhadap COVID-19 sekarang diwajibkan dan siapa pun yang menolak untuk menggunakannya akan ditangkap, lihat gambar. Sudah dimulai, BANGUN. Kekhawatiran besar datang, ini adalah awal dari rasa sakit."
Lalu benarkah foto tersebut merupakan vaksinasi covid-19 di Peru yang wajib dilakukan?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, unggahan foto yang menyebut vaksinasi Covid-19 wajib diikuti di Peru adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut merupakan foto kampanye vaksinasi difteri yang muncul lagi di Peru sejak 20 tahun terakhir.
Advertisement
Foto Peta DKI Zona Merah dan Bintang Iklan Jamu Covid-19
5. Foto Peta DKI Jakarta Zona Merah di Semua Wilayah
Beredar di media sosial postingan yang menyebut seluruh wilayah DKI Jakarta menjadi zona merah, beredar di media sosial.
Dalam postingannya terdapat peta DKI Jakarta yang diberikan warna merah di semua bagian. Selain itu terdapat tulisan:
"Hari ini Jakarta. Sudah semua Zona merah.. hati 2 ya.. jangan keluar rumah kalau ngak perlu.."
Selain itu ia juga menambahkan narasi: "Be carefully"
Lalu benarkah peta DKI Jakarta yang saat ini menjadi zona merah di semua wilayah?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto Peta Jakarta yang menunjukkan zona merah adalah hoaks. Faktanya peta tersebut tidak memiliki format sama dengan website resmi dari pemprov DKI, corona.jakarta.go.id. 4 dari 5 halaman.
6. Foto Bintang Iklan Jamu Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto yang diklaim bintang iklan jamu Covid-19. Foto diklaim bintang iklan jamu Covid-19 diunggah akun Facebook Dena Rahaman, pada 22 November 2020.
Klaim foto bintang iklan jamu Covid-19 menampilkan dua foto, foto pertama tiga wanita mengenakan kebaya salah satunya mendapat botol dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Foto berikutnya tiga perempuan menggunakan kebaya yang sama sedang berbicara menggunakan mikrofon.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Selamat hari ibu buat ibu-ibu bintang iklan jamu covid..😁😁😁"
Benarkah klaim foto bintang iklan jamu Covid-19?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto bintang iklan jamu Covid-19 tidak benar.
Foto tersebut merupakan pasien positif Covid-19 kasus 1, 2, dan 3 telah dinyatakan sembuh. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun secara langsung memberikan jamu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai buah tangan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement