Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini marak sekali hoaks atau kabar palsu terkait vaksin covid-19. Hoaks tersebut menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Tentu munculnya hoaks tersebut sangat merugikan. Pasalnya selain menimbulkan keresahan, hoaks juga bisa menganggu proses vaksinasi yang menjadi salah satu cara untuk mengakhiri pandemi covid-19.
Baca Juga
Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menyebarkan begitu saja informasi yang didapat di media sosial atau aplikasi percakapan. Apalagi jika informasi tersebut belum terverifikasi kebenarannya.
Advertisement
"Banyak sekali misinformasi atau hoaks mengenai vaksin belakangan ini. Itu sebabnya kami mengimbau masyarakat agar selalu merujuk informasi terkait vaksin covid-19 ini pada website resmi milik pemerintah seperti covid19.go.id," ujar Siti Nadia Tarmizi, juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes dalam Konferensi Pers perkembangan vaksin covid-19, Minggu (3/1/2021).
"Pemerintah juga akan terus memberikan klarifikasi jika ada hoaks melalui kanal resmi seperti Kementerian Kesehatan dan juga Kominfo," katanya menambahkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement