Liputan6.com, Jakarta - Pada 1 Januari 2021, segelintir netizen di Facebook membuat laporan soal kasus virus corona covid-19 di Britania Raya. Disebutkan kalau kasus covid-19 di sana tidak seperti yang diberitakan media.
Seperti yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Heyókȟa Ray. Dia mengklaim kasus covid-19 di Britania Raya cuma 13.844 sepanjang tahun 2020.
Begini narasinya:
Advertisement
"The mainstream media claims more than 50,000 Brits have died 'with' COVID19. But official government data proves only 13,844 people were actually infected by the disease in the whole of 2020."
Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:
"Media mainstream mengklaim lebih dari 50,000 orang Britania Raya meninggal 'karena' covid-19. Namun data resmi pemerintah membuktikan hanya 13.844 orang yang terinfeksi oleh penyakit tersebut di seluruh tahun 2020."
Lalu, benarkah klaim kasus meninggal dunia di Britania Raya karena covid-19 hanya 13.844?
Â
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google Search dengan kata kunci: "covid-19 in Brits". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Full Fact dengan artikel berjudul: "Millions—not thousands—caught Covid last year".
Dalam artikel yang dipublikasikan pada 5 Januari 2021 itu, Full Fact menyebut lebih dari 2,4 juta orang di Inggris dan Wales dinyatakan positif covid-19 pada tahun 2020. Media itu juga menyebut angka itu bisa lebih tinggi karena ada banyak yang tidak melakukan tes.
Di Inggris dan Wales pada tahun 2020 secara spesifik tercatat 2.436.805 kasus Covid-19, yang juga merupakan sekitar 4 persen dari populasi.
Sementara itu, menurut situs corona virus covid-19 di Britania Raya, sepanjang tahun 2020, kasus penyakit ini mencapai angka 2.488.780. Kasus covid-19 per tanggal 5 Januari 2021 sudah berada di angka 2.774.479. Sejak pergantian tahun, meningkat hampir 300 ribu kasus.
Inggris menjadi wilayah paling banyak terjangkit kasus covid-19, yakni 2.394.923. Kemudian disusul Wales (159.278), Skotlandia (139.027), dan Irlandia Utara (81.251).
Sedangkan kasus kematian akibat penyakit ini tercatat sebanyak 73.512 orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Data itu dikeluarkan pada 31 Desember 2020.
Lima hari setelahnya, angka kematian akibat covid-19 di Britania Raya melonjak hampir 3.000 kasus. Kini, per tanggal 5 Januari 2021, kasus kematian akibat covid-19 di Britania Raya sudah menyentuh angka 76.305.
Dari data terakhir, angka kematian di Inggris menjadi yang paling tinggi di tanah Britania Raya, yakni 70.320. Kemudian diikuti Skotlandia (6.298), Wales (4.357), dan Irlandia Utara (1.649).
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut kasus covid-19 di Britania Raya hanya 13.844 sepanjang tahun 2020 adalah hoaks. Faktanya, kasus covid-19 di Britania Raya sudah lebih dari 2,4 juta sepanjang tahun 2020.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement