Liputan6.com, Jakarta - Di awal tahun 2021, publik ruang digital dihebohkan dengan klaim yang menyebut vaksin virus corona covid-19 bisa memperbesar ukuran penis. Bahkan, klaim ini sempat viral di berbagai platform media sosial.
Namun ternyata, klaim vaksin covid-19 bisa memperbesar ukuran penis adalah informasi hoaks. Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com memamarkan beberapa fakta soal klaim hoaks ini.
Baca Juga
1. Bersumber dari Artikel Palsu
Advertisement
Klaim ini awalnya bersumber dari artikel palsu mencatut nama media luar negeri, CNN dengan judul berita: ""Doctors encourage COVID-19 vaccine injections in penis".
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
"Dokter mendorong suntikan vaksin covid-19 di penis."
Setelah ditelusuri tim Cek Fakta Liputan6.com di situs CNN, tidak ada artikel seperti itu. Kemudian, melalui pencarian gambar terbalik, diketahuilah foto dokter yang dicatut dalam artikel palsu tersebut.
Dokter itu bernama Mohitkumar Ardeshana, seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di California, Amerika Serikat. Dia pun membantah klaim tersebut.
"Artikel itu benar-benar palsu. Saya belum mengatakan apapun tentang penelitian semacam itu. Itu merupakan perbuatan jahat seseorang," katanya membantah. (Baca artikel soal klaim hoaks vaksin covid-19 bisa perbesar penis di tautan ini).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Fakta Selanjutnya
2. Hoaks dibuat dengan aplikasi online
Selain versi artikel, hoaks ini juga memiliki bentuk lain, yakni model breaking news. Versi ini memiliki tampilan hoaks yang beredar mirip seperti yang didapat dari aplikasi online.
Dengan aplikasi tersebut, pengguna bisa membuat sendiri gambar yang seolah-olah hasil tangkapan layar dari tayangan breaking news, dengan gambar dan keterangan yang bisa dibuat sendiri.
Pengguna tinggi mengunggah gambar ilustrasi yang dikehendaki, lalu mengisi kolom "headline" dan "ticker". Dalam keterangannya, aplikasi tersebut ditujukan hanya untuk lucu-lucuan dan parodi, dan pengguna diingatkan untuk hati-hati karena breaking news palsu itu bisa saja menyebar atau dibagi-bagikan.
3. Penyuntikan Vaksin yang Benar
Klaim itu menyebut vaksin covid-19 harus disuntik di penis pria untuk memperbesar ukurannya. Namun faktanya, seperti dikutip dari situs CDC, disebutkan kalau vaksin harus disuntikkan ke otot deltoid lengan tergantung pada jenis kelamin dan berat pasien.
Otoritas medis menyatakan bahwa sebagian besar vaksin harus diberikan melalui rute intramuskular ke dalam deltoid atau aspek anterolateral paha. Ini mengoptimalkan penyebaran vaksin ke seluruh tubuh dan meminimalkan kemungkinan reaksi merugikan di tempat suntikan. Organ pria, penis terdiri dari jaringan spons dan pembuluh darah. Penis bukan tempat suntikan yang tepat untuk vaksinasi.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.