Sukses

Cek Fakta: Video Ini Bukan Rekaman Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Beredar video rekaman jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim berisi rekaman jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu beredar di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh Channel YouTube Liarno Piter pada 9 Januari 2021.

Dalam video berdurasi 2 menit 54 detik itu, tampak sebuah pesawat berwarna putih jatuh ke laut. Badan pesawat terlihat hancur saat menabrak air. Video tersebut diberi judul "Detik-detik pesawat Sriwijaya jatuh terekam oleh nelayan".

"Terima kasih sudah berkunjung, semoga informasi nya bermanfaat..," tulis Channel YouTube Liarno Piter.

Video yang disebarkan Channel YouTube Liarno Piter telah 2.528 kali dintonton dan mendapat 3 komentar warganet.

Benarkah video tersebut berisi rekaman jatunya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu? Berikut penelusurannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim berisi rekaman jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex. Hasilnya terdapat beberapa video serupa yang dimuat di situs berbagi video YouTube.

Satu di antaranya diunggah oleh Channel YouTube P 145 pada 20 Januari 2009 silam. Video berdurasi 45 detik itu diberi judul "Ethiopian Airlines Flight 961".

Gambar Tangkapan Layar Video dari Channel YouTube P 145

"Credit to Reality TV. Ethiopian 961 was Hijacked and ran out of fuel over Comoros Islands. The Hijackers demanded to be flown to Australia, but the 767 didn't have enough fuel to make it there. It made a controlled ditching 500m away from the shore. Luckily a person on the beach recorded the whole event unfold. The three hijackers died on impact, there were 175 passengers, 50 survived including the Pilot and Co-pilot," tulis Channe YouTube P 145.

Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopia yang terekam dalam video tersebut. Adalah artikel berjudul "23-11-1996: Pesawat Ethiopia Dibajak dan Jatuh di Samudra Hindia" yang dimuat situs Liputan6.com pada 23 November 2015.

Liputan6.com, Jakarta - 23 November 1996, salah satu pembajakan pesawat paling tragis terjadi di langit Samudra Hindia. Pesawat maskapai Ethiopian Airlines dibajak sekelompok orang ketika kapal sudah terbang. Lantaran kehabisan bahan bakar, Boeing 767 itu jatuh di Samudra Hindia.

Sebanyak 125 orang dari 175 penumpang dinyatakan tewas, sementara 50 orang lainnya, termasuk dua tersangka pembajak, berhasil diselamatkan. Demikian yang dimuat BBC on This Day.

Pesawat awalnya terbang dari Bandara Internasional Bole Addis Ababa, Ethiopia, menuju Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya. Empat jam setelah lepas landas, 3 pelaku beraksi mengambil alih kendali pesawat.

Menurut otoritas udara Ethiopia, pelaku meminta pilot agar pesawat terbang ke Australia. Pembajak sempat meminta pilot agar mendarat terlebih dahulu di Bandara Internasional Hahaya di Komoro.

Namun nahas, bahan bakar sudah habis sebelum pesawat mendarat. Walhasil, kapal terbang nahas itu jatuh ke laut. Pesawat menghujam samudra dan celaka.

Saksi mata menuturkan pesawat sebenarnya dalam posisi pesawat tur pulau Grand Comore itu hendak mendarat, tetapi gagal karena bahan bakar habis.

"Pasang laut sedang terjadi. Dan pesawat hancur akibat derasnya gelombang air," ujar seorang saksi mata, Bruce Thompson, manajer hotel di pesisir lokasi kejadian.

Di antara para penumpang, sebagian korban tewas merupakan 20 dokter asal Prancis dan fotografer terkemuka asal Kenya, Mohamed Amin. Sementara korban selamat, termasuk pilot dan ko-pilot, langsung dilarikan ke rumah sakit.

Aparat awalnya menangkap 2 orang selamat yang diduga sebagai pembajak. Namun keduanya kemudian dibebaskan karena tak ada bukti kuat. Beberapa pekan kemudian, polisi menangkap 3 orang yang diyakini sebagai pembajak.

Motif pembajakan lantaran ketiga tersangka yang terdiri dari 2 pengangguran dan seorang suster tersebut ingin pergi ke Australia untuk mencari suaka politik.

Sejarah lain mencatat pada 23 November 1985, pembajakan pesawat juga terjadi, yakni pada pesawat Egypt Air nomor penerbangan 648. Saat mendarat di Malta, pasukan komando Mesir menyerbu ke dalam pesawat dan menewaskan 60 orang.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim berisi rekaman jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu ternyata tidak benar.

Faktanya, video yang diunggah Channel YouTube Liarno Piter merupakan peristiwa pendaratan darurtat pesawat Ethiopian Airlines pada 1996 di perairan pulau Grand Comore.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.