Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Joko Widodo Disuntik Vaksin Buatan Eropa, Simak Buktinya

Ada yang mengklaim Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tidak divaksin menggunakan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan postingan yang mengklaim Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tidak divaksin menggunakan vaksin covid-19 buatan China, Sinovac.

Klaim ini diunggah oleh pemilik akun Facebook atas nama Albert Situmorang pada Rabu (13/1/2021). Akun ini menyebut Joko Widodo disuntik vaksin buatan Eropa, Pfizer.

Begini narasinya:

"Gue bocorin vaksin yang di gunakan presiden itu bukan buatan China..tapi buatan Eropa,tapi botol dan bungkusnya kardusnya tulisan sinovac 😂😂😂".

Lalu, benarkah klaim Joko Widodo disuntik vaksin covid-19 bukan buatan China, Sinovac? Simak penelusurannya di halaman berikut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com pun menghubungi Juru Bicara PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto untuk membuktikan klaim tersebut. Dia menyebut klaim itu hoaks.

"Buktinya apa kalau itu dari Eropa? Itu kan hanya komentar dan omongan yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Kalau tidak bisa dibuktikan, ya termasuk hoaks. Kalau Pak Jokowi divaksin Sinovac sudah jelas buktinya," ucapnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, vaksin Eropa belum mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dipergunakan di Indonesia.

"Memangnya sudah ada vaksin dari Eropa yang sudah mendapatkan persetujuan EUA dari BPOM?" ujarnya menegaskan.

Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google Search dengan keyword: "Jokowi disuntik vaksin eropa". Hasilnya, tidak ditemukan kalau Jokowi disuntik vaksin buatan Eropa.

Media kredibel di Indonesia, seperti Liputan6.com menyebut Joko Widodo disuntik vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Bahasan ini bisa dilihat dari artikel berjudul: "Jokowi Jadi Presiden Pertama di Dunia yang Disuntik Vaksin Sinovac".

Berikut isi artikelnya:

Presiden Jokowi akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada hari ini Rabu (13/1/2021). Ia akan disuntik di Istana Kepresidenan pada pukul 10.00 WIB.

Media pemerintah China telah menyambut langkah Jokowi untuk menggunakan vaksin Sinovac. Jokowi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang mencoba vaksin ini.

Pemimpin di negara lain tercatat tidak menggunakan Sinovac. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence memilih vaksin Pfizer yang tingkat kemanjurannya di atas 90 persen.

Presiden Terpilih AS Joe Biden juga menggunakan Pfizer, sementara wakilnya Kamala Harris disuntik dengan Moderna.

Raja Salman dari Arab Saudi serta Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga menggunakan Pfizer. Begitu pula Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.

Sementara, Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid memakai vaksin Sinopharm, namun statusnya sebagai relawan.

Indonesia adalah negara pertama setelah China yang meloloskan vaksin Sinovac. Vaksin ini bernama CoronaVac.

Vaksin Virus Corona buatan Sinovac itu mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM pada Senin 11 Januari 2021.

"Indonesia adalah negara pertama setelah China yang menyetuji vaksin buatan Sinovac Biotech," tulis South China Morning Post, Selasa 12 Januari.

Kepala BPOM Penny Lukito menjamin vaksin ini tidak mengandung bahan berbahaya.

"Hasil efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung menunjukkan harapan vaksin ini dapat menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny Lukito, Senin 11 Januari.

Proses penyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Jokowi, nantinya akan disiarkan secara langsung. Hal ini sebelumnya diungkap oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat Kepresidenan di Istana Jakarta, Senin 11 Januari 2021.

"Insya Allah, Bapak/Ibu, kita akan mulai vaksinasi COVID-19 pada hari Rabu, 13 Januari 2021 dan akan dimulai (divaksin pertama) oleh Bapak Presiden," tutur Budi.

Seperti diketahui, pada 8 Januari, vaksin COVID-19 Sinovac telah mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) usai digelar rapat pleno di Kantor Pusat MUI.

Keputusan kehalalan tersebut sontak memberi angin segar kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 terjamin keamanannya dan halal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 Sinovac.

Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu, yang diberikan kepada 1.620 relawan.

BPOM juga menyatakan vaksin ini aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

Terkait mekanisme vaksinasi COVID-19 tahap awal ini, Istana berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Selasa, 12 Januari 2021.

Terkait lokasi penyuntikan vaksin COVID-19 akan diinformasikan lebih lanjut. Namun, Bey memastikan penyuntikan vaksin Corona perdana tersebut akan disiarkan secara langsung sehingga masyarakat dapat menyaksikannya.

Liputan6.com juga memiliki foto-foto Jokowi saat disuntik vaksin covid-19 buatan China, Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Kepresidenan Jakarta. Untuk melihat foto-fotonya, klik tautan ini.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim Joko Widodo disuntik vaksin covid-19 bukan buatan China, Sinovac merupakan informasi yang hoaks. Tidak ada bukti mendasar atas klaim tersebut.

Faktanya, Jokowi disuntik vaksin sinovac untuk melawan covid-19.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.