Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim pria dan wanita gancet alias menempel erat tidak bisa lepas usai berhubungan intim beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Adirah Adirah pada 31 Januari 2021.
Dalam video berdurasi 22 detik itu, tampak pria dan wanita yang tengah berpelukan diangkut ke mobil polisi.
Akun Facebook Adirah Adirah kemudian mengaitkan video tersebut dengan pasangan gancet usai berhubungan intim.
Advertisement
"Lagi viral ni we,berhubungan intim gancet terus gak bisa lepas😂😂😂😂," tulis akun Facebook Adirah Adirah.
Konten yang disebarkan akun Facebook Adirah Adirah telah 11 kali direspons dan mendapat 4 komentar warganet.
Benarkan video yang diunggah akun Facebook Adirah Adirah merupakan pria dan wanita gencet usai berhubungan intim? Berikut penelusurannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim pria dan wanita gancet usai berhubungan intim. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "video pria dan wanita gancet".
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Polisi Luruskan Kabar Terkait Video Viral Pria dan Wanita Gencet di Batubara Sumut" yang dimuat situs Liputan6.com pada 29 Januari 2021.
Liputan6.com, Batubara Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Labuhan Ruku meluruskan kabar terkait video viral di berbagai akun media sosial (medsos) mengenai kehebohan sepasang kekasih gencet. Lokasi Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).
Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Jagani Sijabat menyebut, pada Rabu, 27 Januari 2021, malam, ada kehebohan di Tanjung Tiram. Saat mendapat informasi terkait kehebohan tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Di lokasi kita temukan dua orang (pria dan wanita) tersebut berdiri tegak di tengah jalan. Ternyata orang dengan gangguan jiwa, pegang-pegang tangan. Banyak masyarakat, jadi mereka ketakutan," kata Jagani, Jumat (29/1/2021).
Karena menimbulkan kemacetan dan kerumunan, kedua orang tersebut diamankan ke Mapolsek Labuhan Ruku menggunakan mobil patroli. Setelah sampai di Mapolsek, Kapolsek menyuruh anggotanya mencari pihak keluarga pria dan wanita tersebut.
"Akhirnya dapat keluarga wanita, dari Desa Binjai Baru. Setelah itu dibawa pulang naik becak. Yang pria kita mandikan, kasih makan, baju baru, dan uang," sebutnya, menanggapi video viral di medsos.
Terkait kabar yang menyebut pria dan wanita itu berhubungan intim dan gencet, Jagani membantah keras. Faktanya, keduanya hanya berpegangan tangan saat pertama kali pihaknya menemukan di lokasi. Hanya saja, masyarakat yang melintas menyoraki.
"Mereka ketakutan melihat masyarakat. Pelukan terus, tak mau lepas sampai ke Mapolsek. Saat diangkat ke mobil masih pelukan. Tidak ada hubungan intim, pakaiannya juga lengkap. Ketakukan saja," tegasnya.
Diterangkan Jagani, pria dan wanita yang berada di dalam video viral itu sedang mengalami gangguan kejiwaan. Si wanita sendiri sudah keluar dari rumah sejak sebulan yang lalu, dan tidak pernah pulang. Bahkan pihak keluarga selama ini sudah mencari, dan baru ketemu di Mapolsek.
Sementara yang pria, selama ini dikenal masyarakat berada di jalanan. Bahkan, sering melintas di depan Mapolsek Labuhan Ruku. Saat dibawa ke Mapolsek, keduanya menggunakan baju yang sudah jorok dan bau.
"Mereka tidak berhubungan intim. Bukan lengket, ya. Mereka pelukan terus, karena takut," Jagani kembali menegaskan.
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim pria dan wanita gencet usai berhubungan intim ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan dua orang pria dan wanita yang mengalami gangguan jiwa. Mereka tidak berhubungan intim, mereka berpelukan karena ketakutan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement