Sukses

Dewan Muslim Inggris Gencar Lancarkan Perang Lawan Hoaks Vaksin Covid-19 di Whatsapp

Hoaks terkait vaksin covid-19 memang tidak hanya menyebar di media sosial. Penyebaran di Whatsapp juga tak kalah masif karena adanya fitur forward untuk menyebarkan informasi yang belum jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Muslim Inggris (MCB) bergerak cepat untuk melawan hoaks seputar vaksin covid-19 di aplikasi percakapan Whatsapp. Mereka juga menggandeng organisasi pemeluk agama lain untuk menjalankan misi ini.

Hoaks terkait vaksin covid-19 memang tidak hanya menyebar di media sosial. Penyebaran di Whatsapp juga tak kalah masif karena adanya fitur forward untuk menyebarkan informasi yang belum jelas.

Itu sebabnya MCB sejak awal pandemi covid-19 terus berupaya untuk memerangi hoaks di Whatsapp. Mereka membuat pesan berantai dengan penjelasan singkat dan juga foto dan video yang terkait fakta vaksin covid-19 untuk disebarkan melalui Whatsapp.

"Whatsapp adalah gurun media sosial tanpa hukum yang sangat spesifik. Masyarakat seperti diizinkan untuk berbagi kekhawatiran, dan kami melihat beberapa pesan hoaks dibuat dengan sengaja untuk disebarkan," ujar Sekretaris Jenderal MCB, Dr Wajid Akhter dilansir Sky News.

"Kami bekerja sama dengan British Islamic Medical Association untuk mendapatkan informasi yang benar dan menyebarkannya kembali. Sifat manusia adalah lebih percaya pada teman atau kolega, dan kami berharap informasi yang kami sebarkan bisa didengarkan dan dipercaya karena kami adalah orang yang berdoa di samping mereka saat di masjid," katanya menambahkan.

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 3 halaman

Organisasi Agama Hindu Lakukan Hal Sama

Tak hanya MCB, The Hindu Council UK (HCUK), organisasi untuk pemeluk agama Hindu di Inggris juga melakukan langkah serupa. Mereka terus memberikan pesan berantai terkait fakta seputar vaksin covid-19.

"Kami perhatikan informasi salah atau hoaks yang menyebar di Whatsapp membuat orang ragu divaksin covid-19. Contoh hoaks yang beredar adalah vaksin mengandung daging sapi atau daging babi yang ditujukan untuk umat Hindu dan Muslim," kata juru bicara HCUK, Rajnish Kashyap.

"Namun kami melihat usaha kami untuk memerangi hoaks seputar vaksin covid-19 melalui Whatsapp mulai berhasil. Kami bekerja memerangi hoaks ini sejak awal pandemi," katanya menambahkan.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.