Sukses

Cek Fakta: Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Lebih Cepat dari 2 Tahun, Diproduksi Sebelum Pandemi? Simak Faktanya

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kadaluarsa lebih cepat dari 2 tahun

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun. Informasi tersebut diunggah akun Facebook Sugeng Tanggap Warsa, pada 15 Maret 2021.

Klaim vaksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun yang diunggah akun Facebook Sugeng Tanggap Warsa, berupa tangkapan layar yang berisi keterangan sebagai berikut:

cek fakta liputan6.com menelusuri klaim vaksin kadaluarsa

Kemudian unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Hebat ya.... Udah bikin anti virus duluan"

Benarkah vaksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun, dengan menanyakan langsung ke Koordinator Program Management Office (PMO) Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 am Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPPEN), Arya Sinulingga.

Arya mengatakan, pabrik vaksin Sinovac menetapkan masa kedaluwarsa selama 2 tahun setelah dibuat. Namun, berdasarkan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masa kedaluwarsa vaksin Sinovac ditetapkan 6 bulan sebab uji klinis vaksin tersebut baru dilakukan selama 6 bulan.

"Gini, vaksin tersebut dua tahun setelah dibuat, itu dari pabrikannya pun begitu. Sebenarnya tetapi BPOM itu membuat aturan sampai sekarang ini 6 bulan," kata Arya saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (16/3/2021).

Menurut Arya, ke depannya penetapan masa kedaluwarsa vaksin Covid-19 akan lebih lama lagi dari 6 bulan, seiring dengan penambahan wakut uji klinis vaksin Sinovac. 

"Tapi kedepannya seiring waktu akan berubah kalau penelitiannya nanti lebih lanjut bisa lebih dari 6 bulan. Jadi ini BPOM yang mengambil langkah seperti itu jadi karena mereka menguji itu baru 6 bulan kan, kalau dari pabrikan sih dua tahun," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim vaksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi karena kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun tidak benar.

Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac dari pabrik memang 2 tahun. Namun, BPOM menetapkan 6 bulan karena uji klinis yang baru dilakukan selama 6 bulan.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam  cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.