Sukses

Cegah Penyebaran Hoaks, Facebook Batasi Kemunculan Grup yang Melanggar Kebijakan Perusahaan

Selama bertahun-tahun, Facebook banyak dikritik karena banyaknya teori konspirasi, ujaran kebencian, dan informasi palsu berkembang di platformnya.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook akan membatasi kemunculan grup yang melanggar kebijakan perusahaan. Nantinya, grup-grup tersebut tidak akan muncul di kolom rekomendasi. Hasilnya, grup tersebut kurang dapat ditemukan oleh pengguna Facebook lainnya.

"Kami tahu kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar ketika kami memperkuat atau merekomendasikan konten," kata Wakil Presiden Teknik Facebook, Tom Alison, dilansir dari nbcnews.com, Kamis (18/3/2021).

Facebook juga berencana untuk memberi tahu calon anggota grup yang melanggar aturan dengan pop-up berisi narasi "Kiriman yang Diizinkan Melanggar Standar Komunitas kami".

Selain itu, Facebook juga akan menyarankan pengguna untuk meninjau grup sebelum bergabung. Jika admin grup terbukti berulang kali menyetujui pelanggaran konten, seluruh grup akan dihapus. Kemudian, anggota grup yang berulang kali melanggar aturan juga akan diblokir.

"Saat perilaku berkembang di platform kami, kami menyadari bahwa kami perlu berbuat lebih banyak," tambah Tom.

Langkah tersebut sengaja dilakukan Facebook untuk mengurangi konten berbahaya dalam grup di platformnya.  Selama bertahun-tahun, Facebook banyak dikritik karena banyaknya teori konspirasi, ujaran kebencian, dan informasi palsu berkembang di platformnya.

Laporan internal perusahaan tahun 2016 yang dikutip oleh The Wall Street Journal menemukan bahwa mayoritas pengguna yang bergabung dengan kelompok ekstremis melakukannya karena mereka direkomendasikan oleh Facebook.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.