Sukses

Literasi Bukan Hanya Membaca dan Menulis

Saat ini masalah yang cukup besar dialami pada masyarakat Indonesia adalah kurangnya kemampuan berliterasi.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini masalah yang cukup besar dialami pada masyarakat Indonesia adalah kurangnya kemampuan berliterasi. Lantaran minim literasi inilah jadi banyak orang masih sering termakan hoaks.

Percha Leanpuri, Duta Literasi Sumatera Selatan menjelaskan bahwa literasi bukan sekadar membaca dan menulis, melainkan memahami apa yang dibaca dan juga didengar untuk menjadi dasar masalah sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

“Literasi juga ditransformasikan dengan kegiatan yang produktif. Kita sekarang bukan hanya hadir memberikan bahan bacaan tetapi juga memberikan kemampuan pada masyarakat,” ujar Perca yang juga seorang Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam keterangan tertulis seperti yang dilansir di Antara.

Perca menjelaskan, seorang Ibu bisa memainkan perannya sebagai duta literasi dalam keluarga. Contoh pada dirinya yang juga berusaha menanamkan kegemaran membaca kepada buah hatinya. Maka dia mendorong para ibu-ibu untuk meningkatkan perannya di tengah gempuran teknologi di era digital ini.

“Seorang ibu harus tahu bagaimana menyeting konten-konten yang tidak seharusnya ditonton oleh anak-anak. Jadi, perhatian dari duta literasi keluarga sangat menunjang bagi generasi muda,” katanya lagi.

 

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Bahan Bacaan Masih Kurang

Sementara itu, Deni Kurniadi, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional, mengatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta. Namun jumlah bacaan yang beredar milik perpustakaan umum di Indonesia hanya ada 22.318.083 eksemplar. Rasio antara buku dengan jumlah penduduk adalah 0,098 yang mana sangat jauh dari angka ideal.

“Ini adalah tugas bersama untuk pembudayaan kegemaran membaca antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat,” kata Deni.

Untuk mengejar kondisi yang ideal, Perpusnas terus berupaya menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menguatkan tingkat literasi.

Hal tersebut melibatkan peran negara (eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI/Polri), pengarang atau penulis buku, penerbit atau perusahaan rekaman, dan penerjemah atau penyadur yang sangat dibutuhkan untuk menjamin terbitnya regulasi yang mengatur distribusi bahan bacaan serta tersedianya anggaran belanja buku di setiap daerah.

(MG/Retno Dwi Marcelina)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.