Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Radar Penerbangan Pesawat Mengangkut WNA China

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video radar penerbangan yang mengangkut WNA China

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim video radar penerbangan yang mengangkut warga negara asing (WNA) China. Klaim tersebut beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun Facebook Faiz Aqasa.

Dalam video tersebut, perekam menampilkan radar lima penerbangan, dengan narasi suara yang menyatakan terdapat penerbangan malam yang berisi WNA China.

Dalam video tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut:

"Seumur-umur ya saya baru melihat pola seperti ini penerbangan semaunya ke arah timur beriringan, ada satu dua tiga empat lima enam, beriringan ke arah timur beriringan berada di utara pulau jawa ada di laut jawa yang saya khawatirkan isinya warga negara asing yang mau dipindah barus masuk wilayah negara Republik Indonesia ini baru lihat seperti ini, kalau hari normal selama pandemi yang berlangsung ini tidak pernah saya lihat kejadian seperti ini, kalau jam segini rata-rata sudah sepi kosong di sini ada satu beriringan"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"HASIL PANTAUAN RADAR PENERBANGAN KEMARIN MAKASSAR DISERBU IMIGRAN ASENG CHINA‼️SIAP2 KITA PERANG DENGAN CINA ‼️"

Benarkah klaim video radar penerbangan pesawat yang mengangkut WNA China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Simak Video Berikut

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video radar penerbangan yang mengangkut WNA China, dengan mendapat keterangan tertulis dari AirNav Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Soekarno, menegaskan informasi di dalam video yang menampilkan rekaman radar dengan narasi yang menyatakan terdapat penerbangan malam yang berisi warga negara asing tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks.

"Video tersebut berisi rekaman radar yang menampilkan penerbangan di utara Pulau Jawa pada Rabu (5/5/2021) dini hari. AirNav memastikan rekaman tersebut bukan merupakan tampilan Air Situation Display (ASD) pada Air Traffic Control (ATC) System AirNav baik di Surabaya, Makassar, Denpasar maupun Jakarta,” kata Pramintohadi.

Pramintohadi menjelaskan, dalam video tersebut perekam menampilkan 5 penerbangan yang ditengarai olehnya berisi warga negara asing. AirNav memastikan bahwa pernyataan tersebut adalah tidak benar.

Kelima pesawat yang terlihat di radar dalam video tersebut adalah penerbangan berjadwal dengan rincian GIA682 (Jakarta-Sorong) Departure 00.45 WIB. GIA654 (Jakarta-Makassar) Departure 00.47 WIB, BTK6196 (Jakarta-Makassar) Departure 00.51 WIB, BTK7797 (Jakarta-Sorong) Departure 01.02 WIB dan LNI798 (Jakarta-Makassar) Departure 00.56 WIB.

Pramintohadi menduga, informasi hoaks yang disampaikan dalam video tersebut sengaja dibuat untuk meresahkan masyarakat terutama dalam periode larangan mudik di masa pandemi.

"Kami menghimbau masyarakat untuk memeriksa dan memastikan semua informasi yang diterima, sehingga tidak menjadi korban HOAX,” papar Pramintohadi.

Menurutnya, AirNav Indonesia akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk penanganan lebih lanjut mengenai video hoaks yang sempat viral di masyarakat.

“Selama periode larangan mudik, AirNav Indonesia menggelar posko untuk memastikan pelarangan mudik di angkutan udara berjalan optimal sesuai arahan pemerintah. Dan sampai pada hari kedua pelarangan mudik, frekuensi penerbangan menurun signifikan dan hanya menyisakan penerbangan dikecualikan seperti kargo dan emergensi,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video radar penerbangan peswat mengangkut WNA tidak benar.

Kelima pesawat yang terlihat di radar dalam video tersebut adalah penerbangan berjadwal.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.