Sukses

Ahli Bedah Amerika Serikat Sebut Hoaks Sebagai Virus Berbahaya

Amerika Serikat dan India adalah dua negara yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19, dengan kasus dan kematian tertinggi di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli Bedah dari Amerika Serikat, Vivek Murthy menyebut bahwa kabar bohong atau hoaks sama cepat penyebarannya dengan gelombang kedua kasus Covid-19 yang melanda Amerika Serikat dan India. Ia pun mengibaratkan misinformasi sebagai virus yang merugikan orang lain.

"Misinformasi adalah virus itu sendiri, dan itu merugikan orang, dan terkadang memaksa mereka untuk mengambil tindakan yang menempatkan mereka dan orang lain dalam risiko," kata Murthy dikutip dari hindustantimes.com, Rabu (19/5/2021).

Amerika Serikat dan India adalah dua negara yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19, dengan kasus dan kematian tertinggi di dunia. Dua negara itu juga terpukul oleh maraknya hoaks yang membuat sebagian orang meremehkan Covid-19, curiga terhadap vaksin, dan tidak memakai masker.

"Dalam pandemi ketika Anda merespons, informasi adalah kekuatan dan jika Anda bisa mendapatkan informasi yang tepat kepada orang-orang, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri," ucap Murthy.

Murthy pun menyayangkan masih banyak warga di India yang lebih mempercayai mitos terutama dalam penanganan Covid-19. Contohnya, kini banyak warga India merasa yakin dan kebal dari Covid-19 dengan menggunakan kotoran sapi. Kabar hoaks itu marak beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.

"Orang tua saya seperti banyak imigran India lainnya dari generasi mereka adalah bagian dari grup WhatsApp. Mereka melayani tujuan yang luar biasa untuk menjaga mereka tetap terhubung dengan teman dan keluarga, tetapi mereka juga dapat menjadi platform tempat informasi yang salah dengan cepat menyebar dan itulah yang terjadi," tutur Murthy.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.