Sukses

TikTok Hapus Ratusan Konten Hoaks Vaksin Covid-19 di Australia

TikTok juga menggandeng sejumlah media massa untuk memeriksa fakta terkait klaim Covid-19 di platform mereka.

Liputan6.com, Jakarta - TikTok mengumumkan telah menghapus ratusan lebih konten video berisi hoaks terkait vaksin Covid-19 di Australia. Termasuk konten video yang diklaim Perdana Menteri Australia memalsukan suntikan.

Dalam laporannya, TikTok telah menghapus 651 video yang berisi informasi salah tentang Covid-19 sejak Oktober 2020 hingga Maret 2021. Sedangkan 222 video lainnya dihapus karena memposting informasi medis yang salah.

Di antaranya video berisi Perdana Menteri, Scott Morrison, "memalsukan" vaksinasi Pfizer meskipun jelas terlihat dia menerima suntikan dan klaim palsu yang menyebut vaksin AstraZeneca telah menyebabkan 80 persen anggota angkatan laut Australia mengalami efek samping yang parah.

TikTok juga menggandeng kantor berita Agence France-Presse (AFP) untuk memeriksa fakta terkait klaim Covid-19 di platform mereka, dan meneruskan klaim yang telah diperiksa fakta tersebut kepada moderator perusahaan.

Sebelumnya pada Februari 2021 lalu, Facebook, Twitter, Google, Microsoft, Redbubble, Apple, Adobe, dan TikTok menandatangani kerja sama yang bertujuan untuk memerangi kesalahan informasi di masing-masing platform mereka.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.