Liputan6.com, Jakarta - Teknologi dan dunia digital tidak pernah bisa dicegah perkembangannya. Karena teknologi digital semakin maju, kita sebagai pengguna harus dan dituntut untuk melek terhadap digital.
Bijak dalam berdigital akan berdampak karena jejak digital tidak akan pernah hilang. Kementerian Kominfo telah resmi meluncurkan Program Literasi Digital Nasional (LDN) yang bertajuk “Indonesia Makin Cakap Digital”, Kamis (20/5).
Baca Juga
Prof. Eko Indrajit selaku Praktisi IT yang merupakan salah satu narasumber peluncuran ini mengatakan bahwa dengan mengetahui cara dasar dalam berdigital dengan mengetahui cara berkomunikasi, berkolaborasi, dan bertransaksi. Tidak hanya itu, dasar dalam mencari informasi yang baik dan benar juga diperlukan agar tidak terjebak hoaks.
Advertisement
"Miinimal bisa tahu caranya berkomunikasi, berkolaborasi, dan transaksi. Mencari informasi karena pada dasarnya orang mencari informasi. Mencari aplikasi juga untuk hidup.untuk level menengah dengan membuat konten. Level atas yaitu kemampuan menggunakan big data, Virtual Reality. Itu harus dilakukan," ungkap Prof. Eko.
Sementara Anita Wahid selaku Wakil Ketua Umum Siberkreasi di cara peluncuran LDN ini juga mengungkap bahwa dengan membawa dalam melakukan kegiatan digital, termasuk bermedia sosial, diperlukan pembawaan budaya kita sebagai orang Indonesia. Anita juga menjelaskan bagaimana media sosial dapat dilihat oleh semua orang dan apapun jejak digital yang dilakukan atau diunggah di media sosial tidak akan hilang.
"Diigital culture membicarakan siapa kita, nilai apa yang kita jalani di kehidupan. Biasanya orang lupa karena media sosial dilihat semua orang. Oleh karena itu digital culture harus dipegang agar orang mengenal siapa kita sebenarnya. jika kita menyelaraskan norma pada media sosial kita. Kita akan membawa norma-norma leluhur di sosial media,” ujar Anita.
Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini
Cerminan Diri Kita
Anita Wahid mengatakan bahwa media sosial layaknya kurikulum diri kita dalam berdigital. Karena pada masa kini, sebelum orang lain mempekerjakan kita akan melihat isi dari sosial media sebagai cerminan diri kita. Anita juga berpendapat bahwa norma sosial yang ada di kehidupan sehari-hari harus juga diterapkan di media sosial.
"Orang suka berpikir bahwa sosial media merupakan kesempatan untuk berbuat yang berbeda. Seharusnya norma sosial media kita juga harus selaras dengan kehidupan kita. Sosial media layaknya kurikulum kita, seperti CV kita," ujar Anita.
(MG/Jihan Fairuz)
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.