Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait Swedia yang menghentikan tes PCR untuk mendeteksi virus covid-19. Postingan ini ramai dibagikan sejak akhir Mei lalu.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama @hemarina. Dia mengunggahnya di Twitter pada 21 Mei 2021 lalu.
Baca Juga
Dalam unggahannya terdapat narasi:
Advertisement
"Sweden Stops using PCR Tests - RNA from Viruses can be Detected for Months After Infection even on vaccinated persons"
atau dalam Bahasa Indonesia
"Swedia Berhenti Menggunakan Tes PCR - RNA dari Virus dapat Dideteksi Berbulan-bulan Setelah Infeksi bahkan pada orang yang divaksinasi."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Swedia menghentikan penggunaan tes PCR untuk mendeteksi virus covid-19?
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Sweden is still using PCR tests for COVID-19 detection" yang tayang di AP News pada 27 Mei 2021. Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Swedia tidak menangguhkan penggunaan tes PCR," Anna Wetterqvist, juru bicara agensi mengatakan kepada AP melalui email.
"Sekitar 350 ribu tes PCR dilakukan setiap minggu pada bulan April dan Mei. Swedia telah melakukan lebih dari 9,7 juta tes PCR," katanya menambahkan.
"Tes tersebut dianggap aman mengingat pengujian dilakukan sesuai dengan peraturan untuk penilaian kualitas sebagaimana dinyatakan oleh Undang-Undang Layanan Kesehatan dan Medis,” kata Wetterqvist.
Sementara terkait unggahan yang banyak beredar di media sosial, Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menjelaskan masyarakat salah mengartikan.
Pengumuman yang dirilis terkait dengan kriteria klinis yang digunakan untuk menentukan kapan pasien covid-19 sudah dianggap bebas dari infeksi. Tes PCR tetap digunakan untuk menentukan apakah seseorang membawa virus covid-19 tetapi tidak dapat mengidentifikasi apakah seseorang masih menularkan atau tidak.
Selain itu terdapat juga artikel dari Boomlive.in berjudul "Has Sweden Stopped Using RT-PCR Tests For COVID-19? A Fact Check" yang tayang 5 Juni 2021.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia yang dilansir dari AFP.
"PCR tetap digunakan dalam skala besar untuk jangka waktu yang lama," bunyi pernyataannya.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga tidak mendapati adanya pemberitaan dari Pemerintah Swedia atau media terkemuka terkait penghentian tes PCR di Swedia.
Sumber
https://apnews.com/article/fact-checking-614604844829
https://www.boomlive.in/world/has-sweden-stopped-using-rt-pcr-tests-for-covid-19-a-fact-check-13419
https://factcheck.afp.com/online-posts-falsely-claim-sweden-stopped-using-pcr-tests-covid-19-may-2021
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Swedia menghentikan penggunaan tes PCR untuk mendeteksi virus covid-19 adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement