Sukses

Kumpulan Video Hoaks Seputar Covid-19 Terbaru, Simak Faktanya

Simak kumpulan video hoaks terbaru seputar Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Bermacam bentuk hoaks seputar Covid-19 beredar di media sosial, salah satunya adalah video. Informasi palsu kerap mengecoh dan membuat karena sulit dibedakan antara yang benar dan tidak.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi terkait Covid-19 dalam bentuk video, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Simak kumpulan video hoaks terbaru seputar Covid-19:

1. Video Suntikan Vaksin Bohongan

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video suntik vaksin bohongan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video suntik vaksin bohongan. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Acong Conge, pada 19 Juli 2021.

Klaim video suntik vaksin bohongan menampilkan seorang perempuan mengenakan baju biru dan masker sedang disuntik, saat jarum suntik ditusuk pada lengan perempuan terdapat lingkaran merah yang mengarah pada jarum suntik.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Suntik vaksin bohong bohong an"

Benarkah klaim video suntik vaksin bohongan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video suntik vaksin bohongan tidak terbukti.

Kotamadya Quixadá menginformasikan bahwa video yang beredar diedit dan itu bukan konten yang dapat dipercaya. Menurut pemerintah kota, karena dosisnya hanya 0,5 ml, ada kemungkinan cairan menjadi "hampir tidak terlihat" dan video tersebut telah mengalami editan.

 

2. Video Bersihkan Hidung dengan Cairan Infus untuk Hasil Swab Tes Negatif

 

Klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif. Video tersebut diunggah akun Facebook DrLois, pada 20 Mei 2021.

Klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif, menampilkan seorang bernama Dr Hesmastia Manuhara Harba'i, Sp. THT- KL, yang memperaktikan cara mencuci hidung yang baik dan benar.

Berikut narasi Hesmatia dalam video tersebut:

"Hari ini saya akan menjelaskan cara mencuci hidung yang baik dan benar, cuci hidung merupakan cara untuk membersihkan rongga hidung kita untuk mencegah masuknya virus, bakteri, atau kuman.

Cuci hidung baik dilakukan setiap hari untuk mencegah penyakit.

Yuk kita lihat alat apasaja yang diperlukan, pertama kita siapkan cairan infus 0,9 persen, kita siapkan baskom atau gelas yang ada di rumah dan bersih, suntikan 10 cc, dan juga Transsofix.

Pertama kita lakukan cuci tangan terlbih dahulu lalu bukan transsofix kita colokan ke botil infus masukan ke wadah yang bersih, kita ambil suntikan tanpa jarum,

Untuk hidung kanan masukan cairan dari lubang hidung sebelah kanan kita harus lakukan miring kepala sebelah kiri, buka mulut tahan nafasnya lalu semprotkan cairan infus ini.

Untuk hidung sebelah kiri sama prinsipnya seperti tadi, miring sebelah kanan buka mulut tahan nafasnya.

Sudah bersih hidung kalian dan terjaga virus bakateri masuk diera pandemi ini"

Kemudian video tersebut diberi keteragan sebagai berikut:

"Yg mau cek Swab supaya hasilnya (-).Cuci hidung dgn cairan infus NaCL😂"

Benarkah klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif tidak benar.

Video tersebut menayangkan cara mencuci hidung untuk membersihkan rongga dan mencegah masuknya virus, kuman, maupun bakteri.

 

3. Penyakit dalam Video Sitkom Bajaj Bajuri Ini tentang Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Covid-19 muncul dalam sitkom Bajaj Bajuri sejak 10 tahun lalu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Covid-19 muncul dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri sejak 10 tahun lalu.

Klaim Covid-19 muncul dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri sejak 10 tahun lalu tersebut, diunggah akun Facebook Anang Casildo, pada 16 Juni 2021.

Unggahan tersebut berupa video adegan percakapan karakter Oneng, Said, dan Mpok Hindun.

Berikut percakapan tersebut

Said: Yang sakit siapa mpok?.

Oneng: Emak sama Ucup.

Said: Sakit apaan?.

Oneng: Panas dingin sama batuk.

Said: Itu penyakit menular dari China Mpok. Gejalanye panas dingin sama batuk, bahaya Mpok, penyakit itu bisa nular, yang udah kena bisa meninggal.

Oneng yang mendengar hal tersebut lantas segera lari memanggil Emak.

Kemudian pada tayangan berikutnya menampilkan Bajuri yang sedang berbincang dengan seorang yang mengenakan baju putih.

Berikut percakapannya:

Orang berbaju putih: Penyakit ini sangat berbahaya pak, bisa menular dan berisiko menyebabkan kematian.

Bajuri: Waduh memang mertua saya sama tetangga saya lagi sakit.

Orang baju putih memberikan masker dan berkata: Kalau begitu bapak pakai isi saja (masker) untuk mencegah penularan.

Bajuri: Terus mertua saya sama Ucup bagaimana pak?.

Orang berbaju putih: kami datang untuk memastikannya pak, kami akan bawa ibu mertua bapak dan Ucup untuk diperiksa dan dikarantina selama 30 hari untuk memastikan.

Kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Sinetron Komedi Bajay Bajuri 10 tahun lalu sudah bikin film tntang covid.Aneh Tapi Nyata😁".

Benarkah Covid-19 muncul dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri sejak 10 tahun lalu? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim Covid-19 telah dibahas dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri sejak 10 tahun lalu tidak benar.

Dalam cuplikan video tersebut membahas tentang penularan virus SARS bukan Covid-19. Jika video dilihat secara utuh, karakter dalam video tersebut membahas tentang virus SARS, namun pengunggah memotong video dan hanya menampilkan cuplikan ciri-ciri penderita SARS yang sama dengan Covid-19. 

 

4. Video Prabumulih Kota Bebas Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Prabumulih kota bebas Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Kota Prabumulih bebas Covid-19. Klaim Tersebut diunggah akun Facebook Abudzar Gusriy, pada 8 Juni 2021.

Unggahan klaim Kota Prabumulih bebas Covid-19 tersebut berupa video yang menayangkan siara berita PALTV tentang tanggapan Pemerintah Kota Prabumulih tidak menerapkan kerja dan belajar di rumah.

Pada video tersebut terdapat tulisan "Kota tanpa Korona".

Video tersebut terdapat narasi suara yang ditranskrip sebagai berikut:

"Setelah Presiden Joko Widodo mengimbau untuk bekerja dan belajar di rumah, serta mengurangi aktifitas di luar, pernyataan tersebut berbanding terbaki dengan Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya. Orang nomor satu di Prabumulih tersebut mengatakan khusus Kota Prabumulih sementara tidak meliburkan pegawai Pemkot maupun siswa siswi sekolah. Menurutnya jika kebijakan tersebut diambil justru menimbulkan keresahan masyarakat.

Tidaklah biasa bae namanya penyakit, kita sudah tidak percaya lagi dengan tuhan sepertinya, bahwa penyakitnya itu diberi oleh tuhan untuk kito. Percayalah tuhan ini yang terbaik tuhan ini yang memberi sesuatu pelajaran bagi kito. Jangan sembahyang ndak jadi ndak boleh itu sesuatu yang memalukan

Jadi tidak ada libur? tidak kalay kita libur masyarakta resah

Selain menginstruksikan bekerja dan sekolah seperti biasa, walikota juga berharap kegiatan sholat di masjid tetap berjalan seperti biasa. Beliau juga menambahkan Pemerintah Kota Prabumulih akan menanggung seluruh biaya pengobatan jika memang ada warganya yang terkena Covid-19."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Iko bau mantap walikota nyo"

Benarkah Prabumulih kota bebas Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Prabumulih kota bebas Covid-19 tidak benar.

Berdasarkan situs resmi Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) covid19.go.id, Kota Prabumulih masuk dalam zona sedang.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Berikut

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.