Sukses

Hindari Kegaduhan, Masyarakat Diminta Tak Sebarkan Hoaks Seputar Covid-19

Maraknya hoaks seputar covid-19 membuat penanganan pandemi menjadi terhambat.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya hoaks seputar covid-19 membuat penanganan pandemi menjadi terhambat. Itu sebabnya masyarakat diminta untuk berperan aktif salah satunya dengan menghindari penyebaran hoaks atau informasi palsu.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Kamis (15/7/2021). Ia berharap masyarakat tidak membuat atau menyebarkan hoaks yang marak beredar belakangan ini.

Dilansir website Kominfo hingga Jumat (16/7/2021) ada 3.806 sebaran hoaks soal covid-19 di media sosial. Facebook menjadi yang terbanyak yakni mencapai 3.184 konten.

"Kami mohon pada masyarakat untuk tidak membuat kegaduhan dengan menyebar hoaks atau berita yang tidak benar dan memperkeruh suasana. Ini saatnya kita untuk bersatu dan saling membantu," ujar Wiku dalam jumpa pers virtual yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia.

"Selain itu kami mohon kepada masyarakat untuk tidak memanfaatkan situasi termasuk adanya layanan bantuan untuk kepentingan beberapa pihak atau perseorangan," ujarnya menambahkan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.