Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.
Satu di antaranya pesan berantai mengenai pendaftaran bantuan sosial untuk pekerja tahun 2000 dan 2021 dari Jamsostek sebesar Rp 3,5 juta.
Baca Juga
Informasi pendaftaran bantuan sosial untuk pekerja tahun 2000 dan 2021 dari Jamsostek sebesar Rp 3,5 juta tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp, seperti berikut informasi tersebut:
Advertisement
"Mereka yang bekerja antara tahun 2000 dan 2021 berhak menerima bantuan sosial finansial sebesar Rp 3.550.000.
Periksa apakah nama Anda ada di daftar untuk menarik manfaat
Daftar lengkaphttps:
//subsidijamsostek.online/bantuan/?bpjamsostek"
Namun setelah ditelusuri, informasi pendaftaran bantuan sosial untuk pekerja tahun 2000 dan 2021 dari Jamsostek sebesar Rp 3,5 juta tidak benar.
Tautan pendaftaran yang ada dalam informasi tersebut bukan tautan resmi yang disediakan BPJAMSOSTEK dam Kementerian Ketenagakerjaan.
Selain informasi pendaftaran bantuan sosial untuk pekerja tahun 2000 dan 2021 dari Jamsostek sebesar Rp 3,5 juta, terdapat pesan berantai hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantuan Rp 1 Juta Bagi Warga yang Punya Kartu Vaksin Selama PPKM
Beredar di media sosial postingan terkait bantuan Rp 1 juta dari pemerintah bagi warga yang sudah memiliki kartu vaksin selama PPKM. Postingan itu ramai dibagikan sejak awal pekan ini.
Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Edy Kurnia. Dia mempostingnya di Facebook pada 29 Juli 2021.
Berikut isi postingannya:
"Informasi :
Bagi yang sudah memiliki KARTU VAKSINASI sudah bisa mengambil kompensasi PPKM Per Tgl 1 AGUSTUS 2021 sebesar Rp. 1.000.000 untuk biaya # PPKM
Silakan cek apakah nama anda tercantum, dan cocokkan dengan NIK E-KTP anda melalui link berikut ini: https://s.id/ektp-covid19"
Selain itu ia juga menambahkan narasi:
"Cuma bantu share.Mantap, Terima kasih,Cek langsung guys...https://s.id/ektp-covid19"
Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut ada bantuan Rp 1 juta bagi warga yang sudah memiliki kartu vaksin selama PPKM adalah hoaks.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â
Advertisement
BNPB Buka Donasi Kaus Oblong untuk Tenaga Medis
Beredar di aplikasi percakapan dan media sosial pesan berantai terkait BNPB yang membuka donasi kaus oblong untuk petugas medis. Pesan berantai itu menyebar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Didit Widyatmaja. Dia mengunggahnya di Facebook pada 23 Juli 2021.
Berikut isi postingannya:
"Banyak relawan atau tenaga medis yg tidak bawa baju ganti yg cukup terutama yg pria lajang. Sementara baju mereka sehabis pakai APD itu basah kuyup oleh keringat. Mereka saat shift cuci dan jemur baju merekaAlamat : IGD RS Darurat COVID Wisma Atlet Tower 7, KemayoranDr. IGD RSD Wisma Atlet. Let Kol Marinir Dr. M ArifinKomando Tugas Gabungan Terpadu(KOGASGABPAD)Beliau memberi informasi kalau team medis di RSD Wisma Atlet sangat membutuhkan donasi kaos oblong bekas (layak pakai & bersih) untuk mereka gunakan setelah melepas APD. Apabila berkenan memberikan donasi bisa follow guide line di bawah ini:
1. Kaos oblong (t-shirt) bekas/layak pakai
2. Dalam keadaan bersih sdh di cuci
3. Di kemas & masukan kedalam plastik klip transpran. 1 plastik bisa di masukan 5-10 kaos
3. Diberikan label pengiriman
4. Cantumkan nama lengkap anda untuk administrasi tanda terima
5. Alamat & jam operasi penerimaan barang hari senin-jumat jam 09:00-15:00Graha BNPB
Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur 13120
Telp.021-29827793
Fax.021-21281200
Email: contact@bnpb.go.idPusdalop BNPB
Telp. +62 21 29827444 , 29827666+62 812 1237 575
Email:pusdalops@bnpb.go.id"
Setelah ditelusuri, pesan berantai yang menyebut BNPB membuka donasi kaus oblong bagi tenaga medis adalah hoaks.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement