Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.
Satu di antaranya pesan berantai mengenai berisi Honda membagikan hadiah dengan cara mengisi survei sebagai perayaan HUT ke-70 beredar di media sosial. Informasi itu beredar sejak 15 Agustus 2021.
Baca Juga
Penerima diminta untuk menglik tautan yang ada dalam pesan tersebut. Ketika diklik muncul pemberitahuan untuk mengisi survei dan pihak Honda sudah menyiapkan hadiah menarik bagi pemenang.
Advertisement
"Honda 70th Anniversary!🎊
Today, you have been chosen to participate in our survey. It will only take you a minute and you will receive a fantastic prize!
Each week we randomly choose 100 users to give them a chance to win amazing prizes. Honda Vision! There will be 100 lucky winners.
This survey aims to improve the quality of service for our users and your participation will be rewarded 100%.
You only have 3 minutes and 00 seconds to answer this survey!
Hurry up, the number of prizes available is limited!" demikian isi dari situs tersebut.
Namun setelah ditelusuri, kabar tentang Honda membagikan hadiah dengan cara mengisi survei sebagai perayaan HUT ke-70 ternyata tidak benar alias hoaks. Pesan berantai itu bukan berasal dari Honda.
Selain kabar Honda berbagi hadiah sebagai perayaan HUT ke-70, terdapat pesan berantai hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Madagaskar Keluar dari WHO
Kabar tentang Madagaskar keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akibat skandal Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp sejak Minggu 16 Agustus 2021.
Berikut isi pesannya:
BREAKING: MADAGASKAR KELUAR DARI ORGANISASI KESEHATAN DUNIA ATAS Skandal COVID-19
Presiden Madagaskar, Andry Ranoelina, telah mengeluarkan negaranya dari Organisasi Kesehatan Dunia. Dia dengan marah berkata:
``Eropa menciptakan organisasi dengan keinginan agar orang Afrika tetap bergantung pada mereka.``
Afrika telah menemukan obat untuk melawan virus Corona tetapi Eropa menganggap mereka memiliki monopoli kecerdasan sehingga mereka menolak untuk mengakuinya.
``Mulai hari ini, kami tidak lagi menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia.``
“WHO menawari saya 20 juta dolar untuk memasukkan sedikit racun ke dalam obat Covid-19 saya” – Presiden Madagaskar memaparkan WHO
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina diduga telah menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menawarinya $20.000.000 untuk menaruh sedikit racun dalam obat mereka untuk virus corona ketika orang Eropa meretas Obat mereka.
Andry Rajoelina mengatakan: ``Orang-orang waspada, Organisasi Kesehatan Dunia yang kami bergabung dengan berpikir bahwa itu akan membantu kami, ada untuk membunuh orang Afrika.``
“Negara saya Madagaskar telah menemukan obat untuk virus corona, tetapi orang-orang Eropa telah memberi tahu saya usulan $20.000.000 untuk memasukkan racun ke dalam obat ini untuk membunuh teman-teman Afrika saya yang akan menggunakannya. Saya meminta semua orang Afrika untuk tidak menggunakan vaksin coronavirus mereka, karena itu membunuh, datanglah ke Madagaskar Anda yang sakit, negara saya siap menerima Anda dengan antusias, obat kami warna kuning, jangan beli yang warna hijau, salah satu warna hijau berasal dari Eropa, orang Eropa meretas obat kami, mereka telah menaruh racun untuk membunuh hanya orang Afrika seperti yang mereka inginkan dengan vaksin yang kami protes.”
Dia menambahkan:``Tolong bagikan pesan ini karena ini mendesak, mereka meretas obat kami, saya ingin semua orang Afrika mengetahuinya, tolong jangan Anda simpan pesan ini, bagikan!” Dia menyimpulkan.
aobrempongnana.wordpress.com/2020/05/15/who-offered-me-20million-dollars-to-put-a-little-toxic-in-my-covid-19-remedy-madagascar-president-exposes-who
Otoritas yang bertanggung jawab atas CV19..adalah iblis!
Setelah ditelusuri, kabar tentang Madagaskar keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akibat skandal Covid-19 ternyata tidak benar. Pemerintah Madagaskar tidak pernah mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari keanggotaan WHO.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.