Sukses

Sebut Virus Corona Hoaks, Ahli Teori Konspirasi Justru Tutup Usia Akibat Covid-19

Steele selama ini terkenal sebagai ahli teori konspirasi terkait covid-19. Bahkan ia mengklim sebagai orang pertama yang menyebut covid-19 adalah hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penganut teori konspirasi Robert David Steele meninggal setelah paru-parunya tidak berfungsi akibat terserang covid-19. Saat dirawat, Steele masih tetap percaya bahwa covid-19 tidak ada.

Steele selama ini terkenal sebagai ahli teori konspirasi terkait covid-19. Bahkan ia mengklim sebagai orang pertama yang menyebut covid-19 adalah hoaks.

Bahkan belakangan ini Steele melakukan tur ke-50 negara bagian untuk menyebarkan teori konspirasi tersebut. Sebelum akhirnya ia terpapar covid-19 dan meninggal dunia.

"Saya tidak akan melakukan vaksinasi, meskipun saya melakukan tes positif untuk apa pun yang mereka sebut covid-19 hari ini, tetapi intinya adalah paru-paru saya tidak berfungsi," tulis Steele dalam postingan blog terakhirnya yang disertai dengan gambar dirinya terhubung dengan alat seperti ventilator, dilansir Vice.

“Kita tidak akan pernah sama karena sekarang kita tahu bahwa kita semua telah dibohongi tentang segala hal. Saya hidup hari ini karena mempunyai jaringan sehingga menempatkan bisa ditempatkan di RS yang bagus di Florida.”

Konfirmasi kematian Steele disebarkan ahli teori konspirasi lain, Mark Tassidalam melalui sebuah video yang diposting ke Instagram pada 29 Agustus 2021 lalu. Dalam video tersebut, Mark menyebutkan bahwa Steele mengklaim pihak RS tidak mengabulkan permintaannya meminum obat hydroxychloroquine yang merupakan obat malaria.

(MG/ Azarine Jovita Halim)

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.