Sukses

Simak Hoaks Seputar Vaksin Covid-19, dari Undangan Vaksinasi sampai Masuk Neraka

Simak hoaks seputar vaksin Covid-19 terkini hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar vaksin Covid-19 beredar di tengah masyarakat seiring dengan penerapan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah, namun tentang mengenai upaya meningkatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut tidak semuanya benar. Sebab itu, kita perlu memastikannya agar tidak menjadi korbang hoaks.

Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi seputar vaksin yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian informasi terbukti hoaks.

Simak hoaks seputar vaksin Covid-19 terkini hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 1. Undangan Vaksinasi Moderna Dosis Ketiga

 Cek Fakta Liputan6..com mendapati informasi undangan vaksinasi Moderna dosis ketiga, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut undangan vaksinasi Moderna dosis ke tiga:

 

Cek Fakta Liputan6..com menelusuri informasi undangan vaksinasi Moderna dosis ke tiga

Benarkah Cek informasi undangan vaksinasi Moderna dosis ketiga? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

 2. Ma'ruf Amin Sebut Tolak Vaksin Masuk Neraka

 Beberapa waktu lalu ramai informasi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut menolak vaksin akan masuk neraka. Klaim ini diunggah oleh salah satu akun Facebook pada 21 Agustus 2021 lalu.

Unggahan tersebut mendapatkan 3 komentar dan disukai sebanyak 8 warganet. Akun Facebook tersebut menuliskan narasi yang berbunyi:

“Yg gak vaksin

fix masuk neraka 😆😆"

Benarkah Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan vaksin merupakan perintah agama dan hukumnya wajib, menolak masuk neraka? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

3. Telepon dari Kemenkes Tanyakan Status Vaksinasi Covid-19

 Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai terkait telepon dari Kemenkes RI yang bertanya soal vaksinasi covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar disertai poster dari Kominfo tentang penipuan pesan singkat. Pesan berantai itu disertai narasi:

"Baru saja, teman saya menerima telepon untuk menanyakan apakah dia telah divaksinasi. Jika dia sudah divaksin, tekan 1. Jika dia belum divaksinasi, tekan 2. Akibatnya, dia menekan

1. Ponsel diblokir, dan informasi PayMe dan perbankan online yang sering digunakannya ditransfer.

Semua Orang Perhatian~ Cepat dan teruskan ke lebih banyak orang!

Penipuan gaya baru"

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut ada telepon dari Kemenkes RI yang bertanya pada masyarakat soal vaksinasi covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pesan berantai yang menyebut ada telepon dari Kemenkes RI yang bertanya pada masyarakat soal vaksinasi covid-19 adalah tidak benar.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, pemerintah melalui Kemenkes tidak pernah menelepon masyarakat untuk menanyakan status vaksinasi.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.