Sukses

Pesan Berantai Hoaks Sepekan: Bill Gates Minta Hentikan Vaksin Covid-19 hingga Pendaftaran Penerima Vaksin Nusantara

Beberapa kabar hoaks melalui pesan berantai masih bermunculan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.

Salah satunya informasi yang menyebut Bill Gates menyerukan penarikan seluruh vaksin covid-19 karena berbahaya. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu yang mengunggahnya terdapat di Facebook. Selain itu beredar juga lewat pesan berantai di Whatsapp dengan narasi sebagai berikut:

"SATIRE – Bill Gates menyerukan penarikan semua Vaksin Covid-19; “Vaksin jauh lebih berbahaya daripada yang dibayangkan siapa pun”

OLEH EKSPOSE HARIAN PADA 29 AGUSTUS 2021 •

https://dailyexpose.co.uk/2021/08/29/bill-gates-calls-for-the-withdrawal-of-all-covid-19-vaccines/

Dalam pengumuman yang mengejutkan, Bill Gates, miliarder pendiri Microsoft dan kekuatan utama di balik vaksin COVID-19, menyerukan agar semua vaksin berbasis genetik COVID-19 segera dikeluarkan dari pasar.

Dalam pidato televisi 19 menit yang sering menyedihkan, Gates berkata: “Kami membuat kesalahan besar. Kami ingin melindungi orang dari virus berbahaya. Tapi ternyata virusnya jauh lebih berbahaya dari yang kita duga. Dan vaksinnya jauh lebih berbahaya daripada yang dibayangkan siapa pun.” Oleh W. Gelles

“Vaksin ini—Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, AstraZeneca—mereka membunuh orang di kiri dan kanan—dan mereka melukai beberapa orang dengan sangat parah,” lanjut Gates, sesekali melambaikan tangannya ke udara untuk efek dramatis.

“Data pemerintah sendiri menunjukkan kepada kita inilah yang terjadi. Sistem pelaporan CDC menunjukkan, apa?… sekitar 13.000 kematian sejauh ini di AS dan lebih dari setengah juta efek samping. Yah, kita semua tahu sistem pelaporan itu palsu. “Kami tahu bahwa VAERS [Centers for Disease Control and Prevention's Vaccine Adverse Event Reporting System] hanya menangkap sekitar satu persen dari apa yang terjadi. Jadi kita berbicara tentang lebih dari satu juta kematian akibat vaksin Covid ini, dan lebih dari 60 juta orang dengan efek samping yang buruk.”

“Ini bukan yang kami inginkan. Ini tidak dapat diterima,” tegas Gates.

Saham Wall Street dari semua perusahaan vaksin Covid utama anjlok 20% hingga 30% ketika Gates mengumumkan bahwa ia bergabung dengan Petisi Warga mendesak yang diajukan oleh organisasi Pertahanan Kesehatan Anak Robert F. Kennedy Jr. yang menyerukan kepada US Food and Drug Administration untuk segera menarik semua vaksin COVID dari pasaran.

Gates melanjutkan: “Terlalu banyak orang yang menggunakan vaksin ini mati… satu hari, dua hari, lima hari setelah mendapatkan suntikan. Orang lain menderita kelumpuhan, kebutaan, kejang-kejang, serangan jantung, keruntuhan sistem kekebalan, pembekuan darah, radang otak, kerusakan paru-paru atau ginjal, keguguran, penyakit autoimun, kegagalan sistem banyak organ, kelelahan permanen yang mendalam, dan banyak masalah mengerikan lainnya. “Tentu saja, Juru Bicara Media kami—maksud saya media berita arus utama, menganggap semua tragedi ini sebagai ‘kebetulan saja.'”

“Alasan mereka mengatakan itu,” Gates menjelaskan, “adalah karena apa yang saya lakukan di Event 201, Simulasi Pandemi Coronavirus yang diadakan di New York pada Oktober 2019 hanya beberapa minggu sebelum kami mengumumkan pandemi yang sebenarnya. Saya meminta semua surat kabar utama, saluran TV, dan stasiun radio untuk setuju dengan Narasi Resmi—'vaksin aman dan efektif'—dan menyensor siapa pun yang mempertanyakan baris BS ini.

“Jadi publik tidak pernah mendengar bukti dari ratusan dokter dan peneliti medis terkemuka yang memperingatkan bahwa vaksin itu berbahaya dan seringkali mematikan.” “Itu adalah kesalahan besar di pihak saya,” Gates mempertahankan, tampak lelah dan terkadang berlinang air mata. “Seharusnya kita tidak pernah melakukan itu. Orang-orang memiliki hak untuk mendapat informasi yang baik, untuk mendapatkan semua fakta sehingga mereka dapat membuat keputusan yang rasional.”

Mengubah topik seolah-olah untuk mendapatkan simpati, Mr. Gates menceritakan: “Saya telah melalui masa-masa sulit dan melakukan banyak pencarian jiwa sejak Melinda mencampakkan saya. Perceraian ini telah menyebabkan saya memperhatikan diri saya sendiri dengan baik. Saya tidak ingin dikenang sebagai monster yang membunuh jutaan orang melalui vaksin mematikan. Aku bukan monster. Saya bukan pembunuh massal. Saya tidak ingin dikenang sebagai pembunuh massal oleh keluarga, teman, dan perusahaan saya.

“Beberapa orang menyebut saya sosiopat atau bahkan psikopat karena skema visioner saya untuk membantu umat manusia—seperti mengurangi pemanasan global dengan menyemprotkan debu ke atmosfer bagian atas, atau melepaskan jutaan nyamuk yang dimodifikasi secara genetik untuk memerangi demam berdarah dan virus Zika.”

Namun setelah ditelusuri, postingan yang menyebut Bill Gates menyerukan penghentian vaksin covid-19 karena berbahaya adalah hoaks.

Selain klaim Bill Gates menyerukan penghentian vaksin covid-19, terdapat pesan berantai hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pendaftaran Penerima Vaksin Nusantara

Cek Fakta Liputan6.com menemukan informasi terkait pendaftaran penerima vaksin Nusantara. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan Whatsapp.

Informasi tersebut menyebutkan terkait pendaftaran penerima vaksin Nusantara, masyarakat sudah dapat mendaftar untuk menerima vaksin Nusantara dengan cara menuliskan data diri dan mengirimkannya ke nomor Whatsapp yang tertera.

Berikut narasi lengkap dari pesan tersebut:

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Yg minat gunakan Vaksin NUSANTARA silakan daftar ke prof Nidom,CA melalui nomor WA nya di : +62 811 372 683 dg mengirimkan data diri sbb :

Nama lengkap : .....

Umur : ....

Jenis kelamin: ....

Kota/provini domisili : ...

Tlp : ......

Utk pemetaan nantinya layanan di kota/Provinsi masing2

Tidak dipungut biaya alias GRATIS.....👍

Semoga Desember 2021 sdh bisa dilaksanakan secara masal di seluruh Puskesmas Indonesia, aamiin. KABAR BAIK !* Vaksin Nusantara Dengan Teknologi Dendritik Diklaim Ampuh 100% Hancurkan Semua Jenis Virus Corona (alpha, beta, delta, delta plus, lambda & jenis virus lainnya) :

• Efikasi: 100%• Efektivitas: 100%• Co-morbit: Aman• Wanita Hamil: Aman• Anak-Anak: Aman• Status kehalalan: Halal• Dosis Penyuntikan: 1x• Perlu Booster: Tidak• Menyuntikan mRNA: Tidak• Menyuntikan virus yg dilemahkan (vaksinasi): Tidak• Ada Zat Asing Yang Disuntikkan: Tidak (murni sel darah dari penerima suntikan)• Imunoterapi: Ya• Teknologi Digunakan: Dendritik Sel (Pertama di dunia teknologi Dendritic cell vaccine untuk Covid-19)• KIPI: 0%• Selesai Uji Tahap 3: Oktober 2021

Vaksin Nusantara Sudah Bisa Didapatkan Secara Pribadi/Menerima Permintaan Layanan Secara Individu*.

"Ini insya Allah AMAN, no KIPI no side effect jangka pendek maupun jangka panjang. Karena Nusantara sebenarnya bukan vaksin konvensional (memasukkan virus lemah atau benda asing buatan ke dalam tubuh manusia). Dia masuk kategori imunoterapi bukan vaksin, karena menyuntikan sel darah asli orang yg disuntik itu sendiri. Setelah sebelumnya sel darah tsb 'di-challenge/diadu' lawan campuran macam virus diluar tubuh. Darah yg disetting untuk menang tanding tadi dibersihkan lalu disuntikkan kembali ke dalam tubuh. Inilah yg disebut teknologi Dendritik Cell"

-Prof Nidhom---------------Silahkan bantu share seluas-luasnya.Selamatkan generasi bangsa dari vaksin buatan asing yg meragukan & berbahaya. ✊ 🇲🇨 🇲🇨"

Setelah ditelusuri, informasi terkait pendaftaran penerima vaksin Nusantara ternyata tidak benar. Dr Terawan Agus Putranto belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.