Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut Dana sebagai anak perusahaan Alibaba asal China dan mengancam kedaulatan keuangan RI. Pesan berantai itu tersebar sejak beberapa waktu lalu.
Dalam pesan berantai yang beredar disebutkan Alibaba tidak menggunakan nama Alipay melainkan Dana agar tidak dicurigai rakyat. Berikut narasi selengkapnya pesan berantai itu:
Baca Juga
"Hari ini Alipay anak perusahaan Alibaba China disahkan menjadi alat bayar non tunai di Indonesia. Mereka tidak menggunakan nama "alipay" disini tapi menggunakan nama "DANA" supaya tidak dicurigai rakyat. Serta menggandeng Emtek Group. Dengan disahkan Alipay maka buyarkan kedaulatan keuangan di Republik Indonesia karena Alipay adalah eMoney asing pertama yang disetujui pemerintah. Sebelumnya ada eMoney (bank mandiri) ) Flazz (bank BCa) tapcash (bank BNI) tapcash Tkomsel paytrends (ustad yusuf mansyur). Semua milik dalam negeri.
Advertisement
Karena pemerintah sudah sedemikian open maka kita tak bisa berharap pada regulasi. Kita yang harus memilih menggunakan cashless money yang mana. Utamaknlah yg dikeluarkan bank BUMN dan yg syariah.
Mari kita bayangkan bahwa jika menggunaka cashless money DANA (qq Alipay) maka kita harus mendepositkan nilai tertentu (misalnya 100 ribu) ke bank mereka dan uang itu akan mengendap disana sebelum dipakai oleh kita.
Nantinya DANA (qq Alipay) pasti akan bekerjasama dengan toko2 tertentu dimana kalau belanja di toko tsb dengan kartu DANA maka akan ada diskon khusus 40% misalnya. Jadi tujuan jangka panjangnya bisa bersifat strategis karena masyrakat diarahkan hanya belanja menggunakan kartu DANA ke toko2 yang berafiliasi dengan mereka. Akhirnya arus uang dan arus retail.bisa dikendalikan oleh merekA.
Karena itu kedepan sangat penting kita memilih kartu non tunai (cashless) yang tepat dan bukan memperkaya bangsa lain.
Bagaimana Ummat Islam mensikapi dengan bijak dan smart atas kehadiran DANA ?
Bismillah, sederhana saja, mari kita menolak DANA dimulai dari lingkungan terkecil di rumah keluarga kita masing-masing.
Viralkan, sebarluaskan kepada saudara2 kita sesama muslim."
Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim Dana merupakan anak perusahaan Alibaba asal China yang mengancam kedaulatan keuangan RI?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Hal yang Perlu Diketahui Soal DANA, Dompet Digital Besutan Anak Negeri" yang tayang di Liputan6.com pada 8 Desember 2018. Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Dompet Digital (e-wallet) DANA resmi diluncurkan pada 5 Desember 2018. Dompet digital DANA besutan Indonesia ini dirancang untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi, hingga dunia usaha baik online maupun offline.
Chief Communication Officer DANA Chrisma Albandjar menjelaskan, dompet digital DANA menggunakan bank domestik dalam melakukan transaksinya. Dengan begitu tidak ada aliran dana dari Indonesia ke luar maupun penguasaan dan pengendalian transaksi yang dilakukan oleh asing.
"Jadi kehadiran DANA tidak mengancam kedaulatan keuangan Republik Indonesia karena DANA bukanlah e-money asing," jelas dia, di Jakarta, Sabtu (8/12/2018).
DANA juga dikembangkan oleh perusahaan rintisan (startup) yang berbadan hukum Indonesia yang dikembangkan oleh para programer muda Indonesia. Investor utama dari Dana adalah PT Elang Sejahtera Mandiri dengan porsi kepemilikan mencapai 99 persen.
Elang Sejahtera Mandiri merupakan akan usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK). EMTEK memiliki kerjasama dengan Ant Financial, pemilik Alipay.
Dengan kerja sama antara Emtek dan Ant Financial, DANA mendapatkan dukungan teknologi dari Ant Financial. Teknologi Alipay sudah diakui keamanan dan kehandalannya di dunia transaksi digital.
"Meski demikian, DANA memastikan terjadi knowledge sharing kepada semua programmer muda Indonesia di DANA dan data transaksi dan data pengguna tetap berada di Indonesia sesuai dengan PP 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PTSE)," tambah Chrisma.
DANA merupakan platform pembayaran digital yang mengusung open platform dan dapat digunakan oleh berbagai aplikasi, gerai-gerai online maupun konvensional manapun.
Dompet digital ini mengembangkan infrastruktur pembayaran digital dengan mempelajari best practice yang telah digunakan dan melayani ratusan jutaan pengguna dan telah terbukti keamanannya secara global.
DANA telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh BI sebagai lembaga teknologi finansial di Indonesia.
DANA hanya bekerja sama dengan bank-bank nasional, di antaranya Bank Mandiri, BCA, BRI, CIMB NIAGA, BNI, Panin Bank, Bank Permata, BTN dan Bank Sinar Mas.
Dompet digitall DANA tidak menyimpan uang siapapun kecuali uang yang diletakkan di rekening penampungan (Escrow Account) untuk dana balance pengguna.
Sistem DANA dikembangkan sebagai dompet yang hanya menyimpan jumlah dana terbatas sesuai dengan regulasi Bank Indonesia dan standar keamanan."
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga mengunjungi website resmi Dana, dana.id. Di sana terdapat penjelasan bahwa Dana merupakan produk asli Indonesia.
"DANA adalah dompet digital Indonesia yang didesain untuk menjadikan setiap transaksi non-tunai dan non-kartu secara digital, baik online maupun offline dapat berjalan dengan cepat, praktis dan tetap terjamin keamanannya.
Talenta-talenta terbaik Indonesia terus mengembangkan DANA sebagai dompet digital berplatform terbuka yang siap dimanfaatkan untuk mendukung setiap aktivitas ekonomi dan gaya hidup digital semua kalangan masyarakat Indonesia.
Dengan DANA, masyarakat bisa menjadi lebih produktif, efisien, dan kompeten. DANA juga dapat dioptimalkan untuk mendukung komitmen pemerintah menghemat biaya produksi dan distribusi uang fisik, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
DANA adalah bukti bahwa Indonesia mampu membangun serta mengembangkan teknologi dan infrastruktur ekonomi digital yang selalu siap diandalkan."
Sumber:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3802191/hal-yang-perlu-diketahui-soal-dana-dompet-digital-besutan-anak-negeri
https://www.dana.id/help-center/tentang-dana/apakah-dana-itu?popular=true
https://www.kominfo.go.id/content/detail/22435/hoaks-alipay-perusahaan-china-disahkan-menggunakan-nama-dana/0/laporan_isu_hoaks
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai yang mengklaim Dana merupakan anak perusahaan Alibaba asal China yang mengancam kedaulatan keuangan RI adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement