Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan mengidentifikasikan misinformasi dan berita palsu yang telah menjadi lazim di seluruh kalangan masyarakat juga harus dimiliki oleh para kaum muda. Kemampuan tersebut digunakan untuk menghalangi maraknya penyebaran misinformasi dan memilih informasi yang berkualitas
Pernyataan tersebut dinyatakan oleh para peserta, terdiri dari profesional muda, murid, dan perwakilan muda dari berbagai ilmu disiplin di sebuah lokakarya yang diadakan oleh Bangladesh Institute of Peace & Security Studies (BIPSS), di Dhaka, Ibukota Bangladesh, Selasa (28/9/2021).
“Target audiens dari misinformasi yang paling diprioritaskan adalah kaum muda. Mereka adalah populasi yang rentan dan penting bagi kami untuk memastikan mereka dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu,” ucap Shafqat Munis, peneliti BIPSS, melansir Newagebs.net, Selasa.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan, dampak dari misinformasi sendiri sungguh meresap di kalangan masyarakat dan dapat melibatkan implikasi keamanan yang masif dan mengakibatkan ketidakstabilan sosial.
Sharlina Hussain-Morgan, seorang petugas divisi budaya dari kedutaan Amerika Serikat (AS), ikut membahas masalah ini dari sudut pandang AS dan memberikan contoh seperti bagaimana media berita sering menggunakan berita palsu untuk menimbulkan kekacauan dan kepanikan dalam beberapa kasus.
Sharlina menekankan, kaum muda jangan merasa tidak berdaya ketika dihadapi tantangan-tantangan tersebut dan seharusnya mereka mengambil inisiatif sebagai generasi pemimpin di masa depan untuk memperbaiki masalah terkait maraknya disinformasi.
Penulis: Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara
Sumber:https://www.newagebd.net/article/150366/young-people-need-to-identify-misinformation-fake-news-workshop
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement