Liputan6.com, Jakarta - Kaum antivaksin Inggris sedang berusaha memicu ketakutan orang tua hingga anak-anak dengan menghadirkan berbagai klaim yang menyatakan vaksin covid-19 belum diuji dan berbahaya. Bahkan kaum tersebut melakukan demonstrasi hingga gerbang pintu sekolah.
Sekolah Katolik St. Thomas More di kota Blaydon, Inggris menjadi salah satu lokasi yang sempat dijadikan sasaran demonstrasi saat murid-murid memasuki gerbang sekolah.
Advertisement
Baca Juga
Akibat kejadian tersebut, Kepala Sekolah, Jonathan Parkinson mengatakan beberapa siswa sangat takut dengan cara mereka diperlakukan dilansir CNN. Pihak sekolah juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.
Kejadian lain menimpa David Phillips, Kepala Sekolah di Chilwell School di Beeston, Inggris yang juga sempat menerima pesan bermakna kasar dan mengancam dari para aktivis anti-vaksinasi. Murid-murid sekolah tersebut juga menerima selebaran hoaks dan poster yang berisi tuduhan bahwa sekolah tersebut telah melakukan muridnya seperti hewan percobaan.
Tak hanya mendatangi sekolah, kaum antivaksin covid-19 ini juga telah mengadakan kampanye dan foto-foto grafiti hoaks yang disebar melalui Facebook, Instagram, hingga Twitter. Perlakuan lain yang dianggap sangat mengganggu yakni memasang poster-poster hoaks di dekat sekolah.
"Kampanye anti-vaksinasi yang sedang berlangsung ini sangat tidak membantu dan kami mendesak orang tua dan siswa yang memiliki kekhawatiran sebagai akibat dari kampanye ini untuk mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan resmi," ujar Geoff Barton, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pimpinan Sekolah dan Perguruan Tinggi menanggapi permasalahan tersebut.
Menteri Keterampilan Inggris, Alex Burghart mengatakan kepada anggota parlemen bahwa protes anti-vaksinasi yang terlihat di luar sekolah sama sekali tidak dapat diterima.
"Tingkat intimidasi terhadap sekolah dan guru sangat menjijikkan. Saya ingin tegaskan tanggung jawab hukum terkait vaksinasi covid-19 bukan pada sekolah tetapi pada layanan kesehatan dan yang menyediakan vaksinasi."
(Penulis: Azarine Jovita Halim)
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement