Liputan6.com, Jakarta- Hoaks yang beredar di media sosial tidak hanya berupa teks maupun visual, beberapa sebaran kabar bohong lainnya dapat berupa video yang dapat memiliki unsur teks, visual, dan juga audio.
Penyebaran ini pun terjadi di berbagai media sosial serta aplikasi percakapan. Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri beberapa klaim berupa video yang telah tersebar selama sepekan ini di berbagai media sosial.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks berupa video yang beredar selama sepekan:
Advertisement
1. Video Anak Bos Maspion Dirampok Ketika Bersepeda
Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim yang beredar di media sosial danaplikasi percakapan, salah satunya di Facebook, pada 27 Oktober 2021 yangmenampilkan sebuah video berdurasi 17 detik, menggambarkan anak bos Maspiondirampok ketika bersepeda.
Unggahan tersebut disertai dengan keterangan sebagai berikut:
"Anak nye Boss Maspion naik sepeda ditebas tangannya sampe putus oleh perampok.
Ojo larang larang sepedane. Sepeda 250 jt yah diincar rampoklah !! ���� Yg satunangan dan yg satu lagi ditebas tangannya anak bos Maspion ����♀️"
Namun, benarkah video tersebut menggambarkan anak bos Maspion dirampok ketika bersepeda? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
2. Video PM India Kolaps Usai Sebut Islam adalah Racun
Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim beredar di Facebook pada 24Oktober 2021, mengenai sebuah video perdana Menteri India mengatakan
"islam adalah racun" dalam pidatonya. Video tersebut berdurasi 58 detik dan telah ditonton sebanyak 1,9 ribu kali, disukai 212 warganet, serta mendapat 79 komentar.
Video tersebut juga disertai dengan narasi sebagai berikut:
"perdana Menteri India dlm pidatonya mengatakan “islam adalah racun” Seketikaitu juga Allah cabut ruhnya! Takbir!!"
Namun, benarkah Perdana Menteri India mengatakan “Islam adalah racun” dalam video tersebut? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
3. Perasan Jeruk Nipis Dapat Menyehatkan Mata
Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim berupa video berdurasi 4 menit 22detik, yang menggambarkan beberapa pria berseragam polri sedang meneteskanperasan air jeruk nipis ke mata secara bergantian dan perasan tersebut diklaim sebagai obat mujarab untuk mata sehat.Video tersebut disertai dengan keterangan “Tips Obat Mata Mujarab dari Pak Polisi".
Selain itu, pria dalam video juga mengatakan kalimat sebagai berikut:
"Lemon ikan atau jeruk nipis ini obat mata yang sangat mujarab. Ini akan dipakaikan kepada pasien untuk diteteskan di mata, agar matanya tetap terang dan sehat.”
Namun, apakah benar bahwa perasan jeruk nipis dapat menyehatkan mata sepertiyang ditunjukkan para pria berseragam polri dalam video? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
4. Video Rahim Buatan Ini Bisa Melahirkan Anak Tanpa Harus Mengandung
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim berupa video yang menyebutkan bahwarahim buatan asal Tiongkok dibuat agar wanita tidak perlu mengandung untukmelahirkan anak. Klaim ini beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.Dalam video berdurasi 2 menit 44 detik tersebut, terdapat seorang laki-laki berbicara menggunakan bahasa Tiongkok dan disertai berbagai visual mengenai rahim buatan.
Video tersebut disertai dengan keterangan sebagai berikut:
"Tiongkok buat rahim buatan, kedepan tdk perlu wanita untuk hamil lg.Wanita ataupria yg ga mau nikah jg uda bs punya anak tinggal pesan yg pria pakai sperma mrkbeli indung telur dan yg wanita pakai indung telur mereka beli sperma. Mau indung telur atau sperma artis tinggal pilih.
Pasangan gay jk mau punya anak tinggal pesan aja. Suami istri masa depan jg udaga mau hamil ga mau repot susah2 hamil jika mau anak hanya pesan aja pakaiindung telur dan sperma suami istri sendiri."
Namun, benarkah klaim video rahim buatan asal Tiongkok dibuat agar wanita tidakperlu mengandung untuk melahirkan anak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.
Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement