Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022.
Klaim pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022, beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp, berikut isinya:
Baca Juga
"Bocoran
Advertisement
WASPADA NASIONAL...!!!
Nanti bulan Februari 2022
REZIM (Pemerintahan) akan adakan vaksin massal paksa secara menyeluruh
Dengan vaksin yang lebih ganas'dan mematikan
Rezim Jokowi bukan baik²Penjajah rakyatnya "dewek" sendiri
Sifat Penjajah pasti keji, jahat dan licik
Rezim telah bersiap melihat manusia mati bergelimpangan di mana²
Bagi merupakan suatu hiburan
Hiburan nya orang kafir itu apabila melihat muslim tersiksa/ terbunuh mengenaskan
Target 1 VAKSIN = 1 NYAWA."
Benarkah pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelsuri klaim pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022, dengan menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.Â
dr Nadia menyatakan, klaim pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022 tidak benar.
"Tidak benar," kata dr Nadia, saat berbincang dengan Liputan6.com.
dr Nadia menyatakan, pemerintah tidak memiliki rencana penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari.
"Wah tidak ada itu ya," tegasnya.
Â
Â
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022 tidak benar.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, pemerintah akan lakukan penyuntikan massal vaksin mematikan secara paksa pada 22 Februari 2022 tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement