Sukses

Simak Hoaks Vaksin Covid-19 di Eropa yang Beredar di Indonesia

Berikut hoaks terkini seputar vaksin Covid-19 di Eropa yang beredar di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia tidak menyajikan peristiwa di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri seperi Eropa. Kita pun harus waspada agar tidak menjadi korban informasi palsu tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar vaksin Covid-19 di Eropa yang beredar di Indonesia, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Berikut hoaks terkini seputar vaksin Covid-19 di Eropa yang beredar di Indonesia:

 

1. Uni Eropa Hentikan Vaksin Covid-19 Mulai 20 Oktober 2021

2. Uni Eropa Hentikan Vaksin Covid-19 Mulai 20 Oktober 2021

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut Uni Eropa akan menghentikan vaksin covid-19 mulai 20 Oktober 2021. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Pesan berantai itu tersebar dalam bahasa Melayu disertai dengan link dari website Uni Eropa. Berikut isi pesan berantai tersebut:

 "PENGEDARAN KEPADA SEMUA ORANG yang tidak mahu "diberi vaksin".

Semua vaksin tidak lagi dibenarkan mulai 20.10.2021: maklumat yang disahkan. Kesatuan Eropah telah meluluskan (https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/fr/ip_21_3299)

5 terapi yang akan tersedia di semua hospital di Negara-negara Anggota untuk rawatan Covid. Terapi ini telah disetujui dengan keputusan Majlis Eropah (Parlimen Eropah) dan akan berkuat kuasa mulai 1/10, jadi terapi ini akan diedarkan sedikit demi sedikit sekitar 20/10.

Vaksin disetujui secara "percubaan sementara". Tetapi kerana keputusan itu akan menetapkan 5 ubat baru ini, penggunaan vaksin akan berhenti.

Oleh itu, kita memahami mengapa semua negeri mengatakan "antara bulan September adalah perlu ...". Mereka sudah mengetahui segalanya. Anda harus mempunyai kesabaran. Jangan terima pemerasan. Bersabarlah. Sekarang ivermectin telah diluluskan semula, tidak perlu ada vaksin. Berita baik. Institut Pasteur menyedari keberkesanan Ivermectin. Satu pengambilan boleh membasmi semua bahan genetik SARS covid-19 pada beberapa orang. Baca dan kongsi dengan baik.

Berita baik: Ivermectin kini diakui secara saintifik sebagai ubat yang berkesan, dalam profilaksis dan rawatan Covid-19 oleh penyelidik di Institut Pasteur di Perancis. Hasil kajian mereka diterbitkan dalam jurnal EMBO Molecular Medicine pada 12 Julai 2021, jadi baru-baru ini. Analisis hasil penyelidikan lain yang diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics sangat menyeru, dengan bukti sokongan, untuk merapatkan garis panduan agensi kesihatan dan memasukkan Ivermectin sebagai standard penjagaan.

Kerajaan Macron tahu

Jangan paksa orang yang tidak mahu mendapat vaksin https://www.lettre-docteur-rueff.fr/dr-rueff-biographie/ https://www.lettre-docteur-rueff.fr/dr-rueff-biographie/

Mengenai vaksin.

Saya tidak tahu sama ada anda membaca bahasa Perancis, tetapi pada 20 Oktober, pas dan vaksinasi Covid akan dihapuskan di seluruh EU. Keputusan Suruhanjaya Eropah menyediakan lima ubat yang berkesan, dan vaksin tersebut dikatakan "eksperimen dan sementara."

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim Uni Eropa akan menghentikan vaksin covid-19 pada 20 Oktober 2021? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. Lebih 70 Persen Warga UK Meninggal Setelah Divaksin Covid-19 Lengkap

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim yang menginformasikan, lebih dari 70 persen warga United Kingdom (UK) atau Britania Raya meninggal dunia akibat divaksin Covid-19 secara lengkap.

Informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap berupa foto ini beredar melalui platform Facebook pada 28 Oktober 2021 lalu.

 Berikut merupakan isi informasi yang tertera pada foto tersebut:

“+70% Fully Vaxxed Dead in UK”

Pada foto, juga terdapat narasi berbahasa Tagalog, bahasa dari negara Filipina. Berikut merupakan narasi lengkapnya:

“Sabi ni fb harmful daw ang mga post ko nato ������"

Adapun arti dari narasi tersebut yaitu

“FB bilang postingan saya sepertinya berbahaya”.

Selain itu, unggahan juga disertai dengan keterangan

“Wait nyo lang 94% world populationDead!!!” yang artinya “Tunggu 94 persen populasi dunia meninggal”.

Unggahan ini pun telah disukai oleh 4 warganet dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Lalu, benarkah informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

3. Video Rumah Presiden Prancis Disiram Air Tinja karena Terapkan Program Vaksin

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video rumah Presiden Prancis disiram air tinja karena menerapkan program vaksin. Klaim video tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 4 Agustus 2021.

Unggahan klaim video rumah Presiden Prancis disiram air tinja karena menerapkan program vaksin menampilkan krumunan sejumlah orang yang sedang menyaksikan dua kendaraan menyemprotkan cairan.

 Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Dieropa dan diAmerika serta Australia mereka SDH tahu ditipu oleh penjual vaksin mereka memberontak !!

Kemarin rmh presiden Perancis disiram air tinja karena program vaksinasi 👇👇😂"

Benarkah klaim video rumah Presiden Prancis disiram air tinja karena menerapkan program vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.