Sukses

Deretan Hoaks Seputar Vaksin Pfizer Selama Pandemi Covid-19

Pfizer menjadi salah satu produsen vaksin covid-19 saat ini. Namun hoaks terkait perusahaan farmasi tersebut terus beredar di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pfizer menjadi salah satu produsen vaksin covid-19 saat ini. Namun hoaks terkait perusahaan farmasi tersebut terus beredar di masyarakat.

Lalu apa saja hoaks terkait Pfizer selama pandemi covid-19? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar CEO Pfizer Sebut Orang Tak Divaksin akan Mengimunisasi Diri Mereka Sendiri

Kabar tentang CEO Pfizer Albert Bourla menyebut bahwa orang yang tak divaksin akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Oktober 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar berisi foto CEO Pfizer, Albert Bourla. Dalam gambar tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

"CEO Pfizer: Orang yang Tak Vaksin akan Mengimunisasi Diri Mereka Sendiri secara Alami

Yang bicara ini bukan Mukidi krn Mukidi juga blm tentu Paksin

Yes!

Tidak Paksin," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet.

Benarkah CEO Pfizer Albert Bourla menyebut bahwa orang yang tak divaksin akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 3 halaman

Hoaks Lainnya

2. Cek Fakta: Tidak Benar Penerima Vaksin Sinovac Tidak Boleh Booster Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna

Beredar di media sosial pesan berantai terkait penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer. Pesan berantai ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai terdapat link yang mengarah website berbahasa Mandarin bernama Sinchew.com.my. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, tidaklah jelas apakah kematiannya berkaitan dengan vaksin dan masih diusut pihak otoritas.

Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18

https://www.sinchew.com.my/?p=3426350

RIP 🙏 penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna)"

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Pfizer Tambahkan Tromethamine pada Vaksin Covid-19 untuk Anak sehingga Tingkatkan Risiko Radang Jantung

Beredar di media sosial posting-an yang menyebut Pfizer mengubah komposisi pada vaksin Covid-19 untuk anak-anak buatannya yang bisa meningkatkan risiko radang jantung. Posting-an ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2021.

Posting-an itu berisi narasi sebagai berikut:

"Pfizer has added Tromethamine, a blood acid reducer used to treat heart attack victims, to the children’s formulation of the jab (page 14 of the FDA briefing document)"

atau dalam bahasa Indonesia

"Pfizer telah menambahkan Tromethamine, penurun asam darah yang digunakan untuk mengobati korban serangan jantung, ke dalam formulasi jab untuk anak-anak (halaman 14 dari dokumen pengarahan FDA)"

Lalu, benarkah posting-an yang mengklaim Pfizer mengubah komposisi vaksin covid-19 untuk anak sehingga meningkatkan risiko radang jantung? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.