Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Desember 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa kasus penculikan anak di Muara Bungo sudah meresahkan.
Advertisement
Baca Juga
"Muaro bungo zona merah penculikan anak2 sudah meresahkan, Kepada pihak yg berwajib agar segera pantau dan tangkap biang kerok nya.
#POLSEKBUNGO#POLRESBUNGO
TKP (SD 144)"
"Yg sayang anak dijaga," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat 5 komentar warganet.
Benarkah wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak? Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "penculikan anak muara bungo" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kapolres Pastikan Broadcast Kasus Penculikan Anak di Muara Bungo Hoax" yang dimuat situs suaratebo.net pada 1 Desember 2021.
Suaratebo.net. Bungo - Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro memastikan adanya kabar yang tengah viral di social media soal zona merah kasus penculikan anak di wilayah Muara Bungo tidak benar. Bahkan, Tim Cyber Polres Bungo sudah melakukan patroli dan informasi tersebut Hoax.
"Kita sudah lakukan kros cek ke akun facebook Asyiffa Rkkosmetik Virall, bahwa informasi tersebut hoax," ujar Kapolres, Rabu (01/12/2021).
Atas informasi tersebut, Kapolres Bungo menjamin kondusifitas kamtibmas di Wilayah hukum Polres Bungo. Namun, dirinya tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menjaga anak-anak dan bijak dalam menggunakan sosial media.
"Diharapkan masyarakat jangan panik dengan kabar tersebut. Namun, kita semua sama-sama menjaga kewaspadaan, kami dari kepolisian Polres Bungo juga akan tetap meningkatkan intensitas patroli keliling," terangnya.
Kapolres juga mengatakan bahwa pemilik akun facebook Asyiffa Rkkosmetik Virall akan diundang ke Polres Bungo untuk dilakukan klarifikasi terkait postingan itu.
Sebelumnya, warga bungo di hebohkan dengan postingan maupun kabar penculikan anak yang ramai dibagikan ke sejumlah group yang menyatakan bahwa Muara bungo Zona merah kasus penculikan anak. Akibatnya, sejumlah warga panik dan ketakutan.
Liputan6.com juga menemukan pernyataan dari Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro yang menyebut bahwa informasi Muara Bungo zona merah penculikan anak adalah hoaks.
Informasi ini dikutip dari video berjudul "MASYARAKAT KABUPATEN BUNGO DIHEBOHKAN DENGAN ISU PENCULIKAN ANAK" yang dimuat channel YouTube News TV Official pada 2 Desember 2021.
"Terkait pemberitaan di media sosial bahwa Muara Bungo zona merah penculikan, kami pastikan itu berita hoaks. Dari tim reskrim sedang menelusuri akun yang mengunggah pertama kali dan dari mana sumber beritanya. Kepada akun pengunggah yang memberikan informasi bahwa Muara Bungo zona merah, marak aksi penculikan, ini akan segera kami undang dan akan diminta klarifikasi. Polres Bungo masih aman, kondusif, ini kita jadikan pembelajaran pada orang tua untuk tetap waspada mengawasi anak-anaknya," demikian pernyataan Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro.
Referensi:
https://www.suaratebo.net/2021/12/kapolres-pastikan-broadcast-kasus.html
https://www.youtube.com/watch?v=TFTEW67IVRY
Advertisement
Kesimpulan
Kabar wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak ternyata hoaks. Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro memastikan bahwa wilayah yang dipimpinnya aman dan kondusif dari kasus penculikan anak.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement