Liputan6.com, Jakarta - Klaim salah seputar vaksin dan covid-19 masih beredar luas di media sosial. Salah satunya adalah klaim yang menyatakan bahwa suntikan booster vaksin Pfizer meningkatkan adanya infeksi jantung hingga kematian sehingga ditolak FDA.
Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook pada 19 November 2021. Postingan tersebut menjelaskan narasi panjang salah satunya adalah tentang klaim suntikan booster vaksin Pfizer.
Advertisement
Baca Juga
Berikut isi salah satu bagian teks narasi postingan tersebut:
"FDA USA saja sudah menolak suntikan booster vaksin Pfizer karena telah "terbukti" meningkatkan dan mengakibatkan infeksi dihati (severe heart infections) yg parah, bikin heart failure dan kematian"
Lalu benarkah klaim vaksin booster Pfizer mengakibatkan dan meningkatkan infeksi jantung dan kematian sehingga ditolak FDA?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel resmi FDA berjudul "Coronavirus (COVID-19) Update: FDA Expands Eligibility for COVID-19 Vaccine Boosters” yang tayang pada 19 November 2021.
Dalam artikel tersebut, pihak FDA menjelaskan bahwa beberapa vaksin boleh digunakan untuk booster salah satunya Pfizer. Mereka juga telah melakukan pengujian hingga dampak yang akan terjadi.
Hasilnya mengungkapkan bahwa vaksin booster dinilai aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
"Vaksin Covid-19 telah terbukti menjadi pertahanan terbaik dan sangat efektif melawan Covid-19. FDA mengizinkan penggunaan dosis booster tunggal dari vaksin Moderna atau Pfizer-BioNTech covid-19 untuk individu berusia 18 tahun ke atas membantu memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap covid-19, termasuk konsekuensi serius yang dapat terjadi, seperti rawat inap dan kematian,” ujar Komisaris FDA, Janet Woodcock, MD.
Penelusuran dilanjutkan pada artikel Politifact yang berjudul "Social media posts suggest a CDC graph shows the COVID-19 vaccine is harmful to children and that California’s school vaccine mandate is dangerous" yang tayang pada 10 Oktober 2021.
Artikel ini menyebutkan hasil penelitian CDC yang mengkonfirmasi tidak ada kasus kematian setelah diberikan suntikan vaksin Pfizer dan Moderna pada usia 30 tahun atau yang lebih muda.
Matthew Oster, yang mempelajari miokarditis CDC dan merupakan ahli jantung pediatrik di Children's Healthcare of Atlanta yang menyebutkan “Risiko bagi jantung lebih besar saat terkena covid-19 daripada mendapatkan vaksin ini.”
Cek Fakta Liputan6.com melanjutkan penelusuran dan menemukan artikel lain. Dilansir dari USA Today mengungkapkan bahwa Vaksin Pfizer juga aman dan efektif mencegah Covid-19 hingga usia anak-anak (5-11 tahun). Terkait efek samping serius juga jarang terjadi dan belum ada hasil bukti vaksin mengakibatkan kematian.
Terkait infeksi radang jantung, kami menemukan artikel First Post berjudul "COVID-19 Fact Check: The Pfizer COVID vaccine is safe for children aged 5-11 years says FDA” yang diposting pada 4 November 2021. Dalam artikel tersebut dijelaskan peradangan jantung disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus atau obat-obatan.
Sumber:
https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/coronavirus-covid-19-update-fda-expands-eligibility-covid-19-vaccine-boosters
https://www.politifact.com/factchecks/2021/nov/03/facebook-posts/experts-say-covid-19-vaccines-are-safe-children-re/
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/12/02/fact-check-more-children-not-die-vaccine-than-covid-19/8740405002/
https://www.firstpost.com/health/covid-19-fact-check-the-pfizer-covid-vaccine-is-safe-for-children-aged-5-11-years-says-fda-10110201.html
Advertisement
Kesimpulan
Klaim vaksin booster Pfizer mengakibatkan dan meningkatkan infeksi jantung dan kematian sehingga ditolak FDA adalah tidak benar.
(Penulis: Azarine Jovita Halim)
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement