Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim angin puting beliung melanda Merak, Banten, beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Desember 2021.
Video berdurasi 1 menit 39 detik itu memperlihatkan atap dari beberapa rumah rusak setelah diterjang angin puting beliung. Video tersebut kemudian dikaitkan bencana angin puting beliung di Merak, Banten.
Advertisement
Baca Juga
"Ini kejadian di Merak hari ini," demikian narasi dalam video tersebut.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 12 ribu kali dibagikan dan mendapat 1.100 komentar warganet.
Benarkah video tersebut merupakan angin puting beliung yang melanda Merak, Banten? Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim angin puting beliung melanda Merak, Banten. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat gambar dari video yang sama. Satu di antaranya artikel berjudul "Belasan Rumah di Temanggung Rusak Diterjang Puting Beliung" yang dimuat situs posjateng.id pada 3 Desember 2021.
Temanggung, Pos Jateng - Belasan rumah di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (2/12) petang.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang membersihkan puing-puing rumah warga serta mendata jumlah pasti bangunan yang rusak.
“Untuk sementara ada 16 bangunan, baik rumah, kantor serta pertokoan yang rusak. Namun jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, khususnya yang rusak ringan, untuk korban jiwa tidak ada,” kata Toifur dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Jumat (3/12).
Ia menambahkan, sembari mendata total kerugian, pihaknya memasang atap sementara di rumah warga yang rusak dengan menggunakan terpal. Hal tersebut dilakukan agar rumah warga lebih aman saat hujan turun.
“Assesment juga masih dilakukan untuk mengetahui jumlah korban dalam bencana alam ini,” katanya.
Sekretaris Kecamatan Parakan, Edi Murjanto menjelaskan, angin puting beliung terjadi di empat titik di dua desa, yaitu Wanutengah dan Parakan Wetan. Jumlah kerusakan masih didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung.
“Data pasti memang belum ada, namun kami perkirakan lebih dari sepuluh rumah yang mengalami kerusakan yang cukup parah dan sedang,” kata Edi.
Liputan6.com juga menemukan video yang identik. Video tersebut berjudul "Video Detik-detik Puting Beliung Terjang Belasan Rumah di Temanggung!" yang dimuat channel YouTube KOMPASTV pada 3 Desember 2021.
"TEMANGGUNG, KOMPAS.TV - Belasan rumah di Temanggung, Jawa Tengah, rusak akibat diterjang puting beliung.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca Juga Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang Sore hingga Malam Hari di https://www.kompas.tv/article/238115/...
Dari video amatir milik warga, terlihat puting beliung berembus sangat kencang, hingga merusak sebagian besar rumah warga di Desa Wanutengah, Kecamatan Parakan, Temanggung.
Dari data sementara, akibat terjangan puting beliung ini, sebanyak 16 rumah warga, fasilitas umum, dan perkantoran di Desa Watu Tengah dan Parakan Wetan, rusak.
Baca Juga Berlangsung 5 Menit, Angin Puting Beliung di Sulawesi Tenggara Rusak Warung Makan dan Kapal Nelayan di https://www.kompas.tv/article/237643/...
Saat ini, BPBD masih melakukan pendataan dan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan," tulis channel YouTube KOMPASTV.
Referensi:
https://www.posjateng.id/warta/belasan-rumah-di-temanggung-rusak-diterjang-puting-beliung-b2cFm9dXQ
https://www.youtube.com/watch?v=B1pwECnXElc
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim angin puting beliung melanda Merak, Banten, ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa terjangan angin puting beliung di Temanggung, Jawa Tengah. Belasan rumah rusak akibat bencana tersebut.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement