Sukses

Deretan Hoaks Seputar Booster Vaksin Covid-19, Simak Faktanya

Beberapa negara di seluruh dunia telah memberikan booster vaksin covid-19. Namun hoaks terkait booster vaksin ini juga ikut menyebar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara di seluruh dunia telah memberikan booster vaksin covid-19. Namun hoaks terkait booster vaksin ini juga ikut menyebar di media sosial.

Lalu apa saja hoaks terkait booster vaksin covid-19 terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Pfizer Siapkan Vaksin Covid-19 Booster Mingguan Untuk Cegah Lockdown Akibat Varian Omicron

Beredar di media sosial postingan terkait Pfizer yang menyiapkan vaksin covid-19 dan disuntikkan mingguan untuk mencegah lockdown akibat varian Omicron. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 13 Desember 2021.

Dalam unggahannya terdapat cuplikan layar artikel berita berjudul "Pfizer Scientists Warn Weekly Vaccinations May Be Needed For Omicron Variant COVID-19 To Prevent Lockdown"

atau dalam Bahasa Indonesia:

"Ilmuwan Pfizer Peringatkan Vaksinasi Mingguan Mungkin Diperlukan Untuk Varian Omicron COVID-19 Untuk Mencegah Lockdown"

Lalu benarkah postingan yang menyebut Pfizer sedang menyiapkan vaksin covid-19 booster mingguan untuk mencegah lockdown akibat varian Omicron? Simak dalam artikel berikut ini...

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Hoaks Lainnya

2. Cek Fakta: Tidak Benar FDA Menolak Suntikan Booster Vaksin Pfizer

Klaim salah seputar vaksin dan covid-19 masih beredar luas di media sosial. Salah satunya adalah klaim yang menyatakan bahwa suntikan booster vaksin Pfizer meningkatkan adanya infeksi jantung hingga kematian sehingga ditolak FDA.

Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook pada 19 November 2021. Postingan tersebut menjelaskan narasi panjang salah satunya adalah tentang klaim suntikan booster vaksin Pfizer.

Berikut isi salah satu bagian teks narasi postingan tersebut:

"FDA USA saja sudah menolak suntikan booster vaksin Pfizer karena telah "terbukti" meningkatkan dan mengakibatkan infeksi dihati (severe heart infections) yg parah, bikin heart failure dan kematian"

Lalu benarkah klaim vaksin booster Pfizer mengakibatkan dan meningkatkan infeksi jantung dan kematian sehingga ditolak FDA? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Penerima Vaksin Sinovac Tidak Boleh Booster Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna

Beredar di media sosial pesan berantai terkait penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer. Pesan berantai ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai terdapat link yang mengarah website berbahasa Mandarin bernama Sinchew.com.my. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, tidaklah jelas apakah kematiannya berkaitan dengan vaksin dan masih diusut pihak otoritas.

Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18

https://www.sinchew.com.my/?p=3426350

RIP 🙏 penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna)"

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.